Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjajaki kerja sama dengan Kamar Dagang Internasional alias International Chamber of Commerce (ICC) untuk meningkatkan jumlah bankir yang mempunyai sertifikasi bidang trade finance.
Sebab, berdasarkan data OJK, jumlah bankir yang mempunyai sertifikasi bidang trade finance baru mencapai 270 orang. Jumlah tersebut tertinggal jauh dari China dan India yang telah memiliki 7.000 bankir yang tersertifikasi internasional trade finance.
Muliaman Hadad, Ketua Dewan Komioner OJK mengatakan, masalah SDM (sumber daya manusia) memang menjadi kunci penting variasi produk pembiayaan trade finance dan ekspor impor.
"Kami akan bicara dengan ICC Indonesia bagaimana memformalkan ketrampilan khusus bagi bankir untuk pembiayaan UKM," ujar Muliaman dalam acara Annual Meeting ICC Banking Commission, Rabu (5/4).
Menurut Muliaman, sertifikasi trade finance ini bisa menjangkau lebih banyak debitur UKM berorientasi ekspor.
Sebagai gambaran, berdasarkan data OJK, kredit ekspor pada awal tahun 2017, cukup bagus. Tercatat kredit ekspor perbankan pada Januari 2017 sebesar Rp 113,7 triliun atau naik 23,64% secara tahunan atau yoy. NPL kredit ekspor juga tercatat masih terkendali di level 2,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News