kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OJK Luncurkan Buku Saku Literasi Keuangan Untuk Calon Pengantin


Senin, 20 Desember 2021 / 10:59 WIB
OJK Luncurkan Buku Saku Literasi Keuangan Untuk Calon Pengantin
ILUSTRASI. Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK)Tirta Segara


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka memperkuat literasi keuangan untuk menjaga ketahanan keluarga, Otoritas Jasa Keluarga (OJK) meluncurkan buku saku literasi keuangan untuk calon pengantin.

Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara menyampaikan bahwa beberapa data menunjukkan bahwa faktor ekonomi menjadi yang banyak menyebabkan kasus perceraian di Indonesia. Padahal, menurutnya keluarga termasuk vital dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

Selain itu, ia juga menilai orangtua yang memiliki literasi keuangan memadai diharapkan bisa menularkan hal tersebut pada anak-anak, mengingat edukasi keuangan anak-anak diawali dari orang tua.

“Keluarga merupakan satu pilar perekonomian, di mana kesehatan keuangan keluarga akan memberikan pengaruh terhadap kesehatan keuangan negara secara keseluruhan,” ujar Tirta dalam Peluncuran Infrastruktur Keuangan, Senin (20/12).

Baca Juga: Likuiditas Valas Perbankan Longgar dan Diperkirakan Tetap Aman Hingga 2022

Oleh karena itu, Tirta berharap buku saku tersebut bisa didistribusikan oleh Kementerian Agama RI untuk calon pengantin secara masif. Serta, melakukan edukasi keuangan bagi mereka.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI Kamaruddin Amin mengatakan bahwa buku saku tersebut memang diperlukan bagi calon pengantin.

Mengingat, tiap tahunnya ada dua juta pasangan yang menikah dan 400.000 pasangan yang bercerai dengan mayoritas disebabkan oleh faktor ekonomi.

Ia menilai masyarakat di Indonesia saat ini masih membutuhkan literasi keuangan, terutama bagaimana mengatur keuangan dalam keluarga. Hal itu dikarenakan faktor ekonomi tidak hanya menyebabkan perceraian namun juga menyebabkan adanya kekerasan dalam rumah tangga.

“Kita bersama-sama akan mengeksekusi terutama untuk bagaimana calon-calon pengantin mendapatkan informasi yang memadai, setiap tahunnya sekitar dua juta calon pengantin di Indonesia,” ujar Kamaruddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×