kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   -27.000   -1,39%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%

OJK luncurkan layanan keuangan mikro di Indramayu


Kamis, 18 Desember 2014 / 10:24 WIB
OJK luncurkan layanan keuangan mikro di Indramayu
ILUSTRASI. WhatsApp Desktop Muncul Pesan App expired? Solusinya Ikuti Langkah Berikut ini


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

INDRAMAYU. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini meluncurkan Layanan Keuangan Mikro di Desa Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Upaya ini adalah bentuk tindak lanjut OJK untuk memperluas akses pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mendapatkan layanan sektor jasa keuangan yang selama ini masih sulit.

Peluncuran Layanan Keuangan Mikro berlangsung di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Desa Karangsong. Desa ini dipilih karena merupakan sebuah desa dengan jumlah nelayan terbesar di Jawa Barat. "Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan peluncuran Layanan Keuangan Mikro dari kegiatan Pasar Keuangan Rakyat di Jakarta Internasional Expo (JIExpo) pada 20-21 Desember mendatang," kata Muliaman di Indramayu, Kamis (18/12).

Upaya ini merupakan bentuk dorongan OJK untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. "Terutama untuk sektor maritim, pertanian, serta pemberdayaan masyarakat kecil dan UMKM," ujar Muliaman.

Sejauh ini, survey nasional literasi keuangan OJK pada 2013 menunjukkan bahwa hanya 21,84% atau seperlima dari penduduk Indonesia yang sudah well literate. Sementara 59,74% penduduk Indonesia telah menggunakan produk dan jasa keuangan. "Dari yang sudah tersebut, penggunaan produk dan jasa keuangan tertinggi adalah sektor perbankan 57,28%, selanjutnya asuransi 11,81%, lembaga pembiayaan 6,33%, pegadaian 5,04%, dana pensiun 1,53% dan pasar modal 0,11%," pungkas Muliaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×