kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

OJK mencabut izin profesi Dirut AAA Sekuritas ?


Selasa, 20 Januari 2015 / 21:40 WIB
OJK mencabut izin profesi Dirut AAA Sekuritas ?
ILUSTRASI. Simak syarat dan ketentuan promo Informa dan dapatkan diskon hingga 50%


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. AAA Sekuritas diduga telah menjalankan transaksi repo fiktif. Bahkan, Direktur Utama  PT Andalan Artha Advisindo (AAA) Sekuritas Theodorus Andri Rukminto telah mendekam dalam tahanan Bareskrim Mabes Polri.

Lalu, apakah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mencabut izin profesi yang dimiliki Andri dan memasukkannya ke dalam daftar hitam pasar modal ?

Sayang, hingga berita ini diturunkan, Kepala Eksekutif bidang Pasar Modal OJK Nurhaida dan Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK Sarjito belum ada yang merespon panggilan atau pesan singkat dari KONTAN perihal ini, Selasa (20/1).

Namun, dalam pernyataan resminya, Sarjito bilang pihaknya telah  menerbitkan surat perintah pemeriksaan (SPRINT) pada 8 Desember 2014. Surat itu berisi untuk memeriksa lebih mendalam atas dugaan pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Khususnya, dalam kegiatan transaksi repo dan reverse repo yang dilakukan PT Andalan Artha Advisindo (AAA) Sekuritas dan Bank BPD Maluku (BPD Maluku) dan PT Bank Antar Daerah (Bank ANDA). "Hingga kini proses pemeriksaan masih dilaksanakan," jelas Sarjito.

Seperti diketahui, BPD Maluku dan Bank ANDA memiliki transaksi reverse repo surat berharga dengan AAA Sekuritas. Nilai reverse repo BPD Maluku mencapai Rp 262 miliar. Sedangkan, Bank ANDA membeli dan memiliki reverse repo surat berharga sebesar Rp 146 miliar dan US$ 1.250.

Belakangan, diketahui, transaksi tersebut bodong alias tidak didasari underlying transaction seperti yang dijanjikan. Dalam transaksi itu, seharusnya, AAA Sekuritas menempatkan surat berharga yang menjadi dasar transaksi pada sub account masing-masing bank di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Namun, hal itu tidak dilakukan manajemen AAA Sekuritas. Alhasil, dana dua bank tersebut pun tak jelas rimbanya. OJK pun telah meminta kedua bank membentuk cadangan akibat transaksi tersebut. Wasit pasar keuangan ini pun meminta BPD Maluku dan Bank Anda menghentikan sementara transaksi surat berharga korporasi sampai bank menerapkan manajemen risiko yang memadai atas transaksi surat berharga.

OJK juga meminta kepada pemegang saham Bank Anda untuk menambah setoran modal atau dana segar. Nilainya setara dengan jumlah kerugian yang diderita. Jika dalam perkembangan pemeriksaan diketahui ada pengurus bank yang terlibat, maka sanksi akan diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kedua bank telah melakukan semua yang diperintahkan OJK tersebut. Kepada AAA Sekuritas, OJK minta mereka bertanggungjawab atas kerugian kedua bank akibat transaksi repo fiktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×