kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

OJK meminta asuransi patungan garap mikro


Senin, 27 Mei 2013 / 08:00 WIB
OJK meminta asuransi patungan garap mikro
ILUSTRASI. Lowongan magang di 7 BUMN besar Indonesia buat mahasiswa, ini cara daftarnya.


Reporter: Feri Kristianto | Editor: Roy Franedya

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta asuransi patungan alias joint venture (JV) dan asuransi besar berperan lebih aktif meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia. Salah satu bentuknya adalah membuat asuransi mikro yang menjangkau masyarakat kelas bawah.

Pasalnya, asuransi patungan dari segi insfrastruktur dan keuangan dinilai sudah sangat kuat. Cara yang sama juga dilakukan otoritas Thailand dan Filipina untuk mengerek penetrasi asuransi di sana.

Menurut Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Industri Keuangan NonBank (IKNB), permintaan itu baru disampaikan secara lisan kepada perusahaan asuransi patungan. "Pokoknya jualan saya sekarang asuransi mikro," kata mantan bos Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) ini, pekan lalu.

Saran OJK tersebut dilatari oleh pertimbangan asuransi patungan dan asuransi besar memiliki cabang dan pekerja yang sangat banyak. Mereka juga memiliki kondisi keuangan yang kuat sehingga tidak masalah menggarap asuransi mikro yang keuntungannya sangat minim. Bahkan, pada masa awal bisa buntung.

Asuransi mikro merupakan asuransi yang preminya lebih murah dari asuransi biasa. Sasarannya adalah masyarakat kelas bawah. Berbeda dengan asuransi berbalut investasi alias unitlink atau endowment yang menyasar masyarakat kelas menengah.

Lantaran preminya murah, jalur distribusinya juga berbeda yaitu tidak mengandalkan jasa agen atau bancassurance (perbankan). Tapi harus menggandeng lembaga keuangan mikro (LKM), koperasi serta bank perkreditan rakyat (BPR). Bahkan, bisa menggandeng toko ritel, pegadaian hingga kantor pos agar distribusinya lebih cepat dan nasabah bertambah banyak. Alhasil, biaya distribusi dapat dihemat.

Menurut Firdaus, OJK sedang mengumpulkan data untuk membuat produk asuransi mikro yang layak buat pasar dengan bantuan Asian Development Bank sehingga kegagalan seperti di India tidak terjadi di Indonesia.

Di sisi lain, pemain asuransi mikro yang merupakan perusahaan asuransi jiwa masih sedikit. Pemain asing antara lain Allianz Life Indonesia, Prudential Life Assurance, Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Sedangkan pemain lokal seperti Asuransi Jiwasraya dan MNC Life Assurance.

AXA Mandiri juga memiliki asuransi sejenis tapi dalam bentuk asuransi jiwa kredit. "Kontribusinya masih kecil," ujar Handayani, Direktur penjualan AXA Mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×