Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyatakan perang dagang antara Amerika dan China menjadi salah satu penyebab bank di tanah air merevisi rencana bisnis bank (RBB) untuk paruh kedua 2019.
“Ada beberapa bank yang merevisi RBB, penyebabnya macam-macam. Ada juga karena trade war, sehingga mereka mungkin masih menunggu bagaimana dampaknya,” kata Wimboh di DPR, Senin (17/6).
Ia menjelaskan perang dagang antar dua negara adidaya tersebut sejatinya memang punya dampak tak langsung terhadap pertumbuhan kredit nasional. Sebab dengan adanya tambahan tarif hingga pelarangan barang-barang China oleh Amerika akan berdampak kepada perekonomian global.
Termasuk kepada Indonesia yang dapat mempengaruhi optimisme eksportir lokal.
“Kredit itu terkait optimisme eksportir untuk ekspor, dengan tambahan tarif oleh Amerika, otomatis demand dari China juga akan berkurang. Ini yang berdampak kepada eksportir kita atau negara lain,” papar Wimboh.
Meski demikian, Wimboh bilang, sejatinya hal tersebut bisa menjadi peluang bagi pelaku industri nasional, untuk mendorong industri di dunia bisa merelokasi bisnisnya ke Indonesia. Sehingga Indonesia bisa langsung melakukan ekspor ke Indonesia.
Di lain sisi, Wimboh juga masih optimistis pertumbuhan kredit nasional masih akan tumbuh double digit. Mengingat dalam beberapa bulan awal 2019, pertumbuhan kredit juga masih tumbuh baik.
“Dengan kondisi terakhir perbankan harusnya optimistis, karena kalau revisi terakhir mereka pasti dapat batas atasnya. Hingga April kemarin pun kredit masih tumbuh 11,05%, masih double digit,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News