Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, piutang pembiayaan multifinance naik menjadi Rp 444,52 triliun pada Juni 2023.
"Piutang pembiayaan multifinance naik cukup tinggi 16,37% secara Year on Year (YoY) pada Juni 2023," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Ogi Prastomiyono, Kamis (3/8).
Ogi mengatakan kenaikan itu didukung pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing mencatatkan pertumbuhan sebesar 32,52% YoY dan 17,57% YoY.
Sementara itu, Ogi menerangkan profil risiko perusahaan pembiayaan masih terjaga dengan rasio non performing finance (NPF) sebesar 2,67% pada Juni 2023, sedangkan Mei 2023 tercatat 2,63%.
Baca Juga: OJK: Investor Thailand dan Singapura Bidik Multifinance Indonesia
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno memaklumi adanya peningkatan NPF. Sebab banyak hari libur pada periode tersebut.
Suwandi berharap NPF bisa terkendali kembali seperti tiga bulan pertama tahun ini atau seperti sebelum Lebaran. Sementara itu, dia memproyeksikan kinerja multifinance di semester II-2023, semua segmen mengalami peningkatan mulai pembiayaan, investasi, modal kerja, serta multiguna.
"Sebab, Oktober 2023 akan dimulai pesta demokrasi dan orang-orang akan fokus ke arah sana dan diperkirakan pembiayaan multifinance akan ditutup sekitar 13% hingga 15%," kata Suwandi kepada Kontan.co.id, Sabtu (5/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News