kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

OJK: Produk Unitlink dan Endowment Jadi Tulang Punggung Premi Asuransi Jiwa


Jumat, 25 April 2025 / 16:58 WIB
OJK: Produk Unitlink dan Endowment Jadi Tulang Punggung Premi Asuransi Jiwa
ILUSTRASI. Sampai akhir 2024, premi unitlink mencapai Rp 51,8 triliun atau 28% dari total premi asuransi jiwa


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan produk unitlink masih menjadi salah satu produk unggulan asuransi jiwa di sepanjang tahun ini.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono mengatakan, meskipun porsi  unitlink telah berada pada ekuilibrium atau tingkat yang lebih stabil setelah mengalami penurunan di sekitar 26%-28%.

"Sampai akhir tahun 2024, premi unitlink mencapai Rp 51,8 triliun atau sebesar 28% dari total premi asuransi jiwa," kata Ogi dalam lembar jawaban tertulis, Jumat (25/4).

Namun secara year on year (YoY) atau tahunan angka premi unitlink memang masih menunjukkan penurunan. Sementara itu, porsi endowment justru mengalami peningkatan sejak adanya rekonstruksi pada unitlink.

Baca Juga: AAJI Optimistis Kinerja Unitlink Membaik pada Semester II-2025

Sampai saat ini, produk endowment atau dwiguna memiliki porsi sebesar 31% dari total pendapatan premi asuransi jiwa.

"Kedua produk ini baik unitlink maupun endowment akan menjadi tulang punggung sumber premi bagi industri asuransi jiwa ke depannya," tuturnya. 

Di sisi lain, Ogi menyatakan bahwa volatilitas pasar saham yang tinggi berpotensi menyebabkan penurunan hasil investasi pada produk unitlink. Sebab, sebagian besarproduk ini bergantung pada kinerja pasar modal.

Dampaknya, peningkatan klaim bisa terjadi seiring dengan penarikan nilai tunai oleh pemegang polis karena nasabah merasa perlu untuk mengakses dana mereka lebih cepat di tengah ketidakpastian pasar.

Selanjutnya: Tarif Dilonggarkan, China Mulai Redam Panasnya Perang Dagang dengan AS

Menarik Dibaca: Produk Baru Somethinc Soroti Tren Kosmetik Hybrid dan Inklusivitas Warna Kulit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×