kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Oknum gunakan nama pejabat BI


Kamis, 23 Februari 2012 / 10:22 WIB
ILUSTRASI. Refleksi karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.


Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali mengungkapkan adanya kasus penyalagunaan nama pejabatnya. Beberapa waktu lalu, nama Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono yang muncul. Kini giliran Direktur Kredit, BPR dan UMKM (DKBU) Bank Indonesia Edy Setiadi.

Kepala Biro Humas BI Difi A Johansyah mengatakan, nama Edy diatasnamakan beberapa oknum untuk meminta sejumlah uang kepada pengurus Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di beberapa daerah dalam rangka perjalanan dinas survei pendirian bank.

"Hal tersebut adalah tidak benar dan merupakan tindakan penipuan dan penyalahgunaan nama Bank Indonesia dan Pejabat Bank Indonesia oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk keuntungan dan kepentingan pribadi," ungkap Difi, Kamis (23/2).

Difi menambahkan, proses perizinan pendirian BPR mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.8/26/PBI/2006 tanggal 8 November 2006 tentang Bank Perkreditan Rakyat. Dalam proses perizinan sesuai ketentuan tersebut, sudah cukup jelas bahwa Bank Indonesia tidak diperkenankan mengutip atau meminta biaya apapun terkait proses pendirian BPR.

Apabila ada pihak dirugikan lantaran terjadi hal tersebut, BI dan pejabat tersebut tidak bertanggung jawab. Untuk menghindari hal itu, Difi mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan waspada dengan melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada Humas BI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×