Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Noverius Laoli
Outstanding dari usaha produktif mengalami penurunan. Menurut Randi, secara umum industri penjaminan sangat terkait dengan Industri perbankan. Pertumbuhan pinjaman yang melambat ataupun bank hanya menyalurkan kepada nasabah yang sudah sangat secured, maka tidak perlu tambahan penjaminan lagi.
"Juga dengan sebagian besar belanja pemerintah sudah selesai, sehingga hanya tinggal jaminan pemeliharaan. Pada Posisi September, KUR sudah hampir terpakai seluruhnya , sehingga sangat kecil tambahan penjaminan,"jelas Randi Anto.
Baca Juga: Ramai-ramai tolak penetapan besaran kenaikan iuran BPJS Kesehatan 100%
Untuk yang non produktif mengalami pertumbuhan outstanding karena industri perbankan banyak menyalurkan di kredit Multiguna (salary based loan), yang selanjutnya dilakukan penutupan Penjaminan.
"Kontribusi sampai akhir tahun dari komposisi, sektor produktif masih lebih dominan,"ucap Randi Anto.
Randi yang juga merupakan Direktur Utama Perum Jamkrindo sendiri optimistis perusahaannya bisa tumbuh sekitar 15%-17% hingga akhir tahun.
Baca Juga: Jelang tutup tahun, CIMB Niaga geber transaksi kartu kredit
"Outstanding penjaminan Jamkrindo per September 2019 sebesar Rp 220,6 triliun, atau naik dua digit dari periode sama tahun lalu,"kata Randi Anto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News