kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OVO bidik transaksi digital di pasar tradisional Bersehati, Manado


Jumat, 02 Oktober 2020 / 10:50 WIB
OVO bidik transaksi digital di pasar tradisional Bersehati, Manado


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

“Dengan adanya QRIS, BI ingin mengintegrasikan sistem kanal pembayaran berbasis QR code sehingga terjadi interoperabilitas antara setiap PJSP baik bank maupun nonbank. Harapannya tentu saja semoga dengan program ini seluruh pelaku UMKM dapat difasilitasi dengan sistem pembayaran yang lebih cepat, mudah, murah, aman dan handal. Saya berharap digitalisasi ini tidak berhenti di Pasar Bersehati saja, tapi bisa diterapkan di seluruh pasar di Sulawesi Utara,” tutur Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Arbonas Hutabarat

Sebelumnya, OVO juga telah meluncurkan fitur Bayar QRIS dengan mengunggah dari Galeri Ponsel. Fitur ini merupakan penambahan kapabilitas sistem pembayaran QRIS MPM (merchant presented mode) yang memungkinkan pengguna memindai QR merchant, yang saat ini telah ada.

Pengguna cukup melakukan transaksi QRIS hanya dengan mengunggahnya melalui galeri ponsel mereka pada fitur scan.

Baca Juga: Kembangkan sistem dan produk, OVO hentikan sementara layanan paylater di Tokopedia

Kehadiran fitur tersebut sejalan dengan instruksi pemerintah terkait protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19 dengan menjaga jarak dan meminimalisir kontak langsung dengan orang sekitar. OVO juga ingin memfasilitasi para pengguna yang sedang melakukan isolasi mandiri sehingga mereka tetap bisa berbelanja.

OVO percaya prospek uang elektronik kedepan cukup besar. Ini dikarenakan adanya pemberlakuan normal baru yang membuat masyarakat beralih ke ranah digital khususnya di sistem pembayaran. Hal ini tentunya sejalan dengan tujuan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×