Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah multifinance menilai adanya pameran otomotif berperan penting dalam mendorong pembiayaan kendaraan baru pada tahun ini.
PT Mandiri Utama Finance (MUF) menyebut adanya berbagai pameran, seperti seperti Indonesia International Motor Show (IIMS) dan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS), menjadi ajang bagi konsumen untuk mendapatkan penawaran terbaik dari berbagai merek otomotif, didukung oleh program pembiayaan menarik dari perusahaan pembiayaan.
"Oleh karena itu, kami akan terus berpartisipasi aktif dalam pameran otomotif guna memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan volume pembiayaan," ujar Head of Corporate Secretary & Legal MUF Elisabeth Lidya Sirait kepada Kontan, Jumat (14/2).
Lebih lanjut, Elisabeth menyampaikan pembiayaan kendaraan baru diproyeksikan akan tetap menjadi kontributor utama portofolio perusahaan pada 2025. Adapun MUF memperkirakan pembiayaan segmen tersebut bisa tumbuh sekitar 20%, jika dibandingkan tahun lalu.
Adapun MUF menargetkan pembiayaan baru sebesar Rp 25 triliun pada 2025. Nilai itu meningkat 13,63%, jika dibandingkan target tahun sebelumnya sebesar Rp 22 triliun.
Baca Juga: Sektor Otomotif Masih Lesu, Pembiayaan Multiguna Jadi Andalan Perusahaan Multifinance
Sementara itu, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menilai sejauh ini pameran otomotif cukup memberikan stimulus yang baik bagi industri pembiayaan.
"Sebab, melalui event tersebut, masyarakat diperkenalkan dengan unit-unit kendaraan baru yang tentunya dapat menarik minat mereka untuk membeli atau mengganti kendaraan mereka," ucap Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman kepada Kontan, Senin (17/2).
Ristiawan mengatakan CNAF masih optimistis pembiayaan kendaraan baru bisa bertumbuh tahun ini. Namun, dia tak memungkiri sejumlah tantangan yang dihadapi bisa memengaruhi pembiayaan kendaraan baru, yaitu daya beli masyarakat yang melemah.
"Hal tersebut turut berdampak pada minat masyarakat untuk mengajukan pembiayaan kendaraan," tuturnya.
Meskipun demikian, Ristiawan berharap dengan adanya momentum Ramadan juga dapat menggenjot pertumbuhan pembiayaan di CNAF. Adapun CNAF telah menyalurkan pembiayaan baru mencapai Rp 934 miliar per Januari 2025. Nilai itu tumbuh 7%, jika dibandingkan pencapaian pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 877 miliar.
Baca Juga: Pembiayaan CIMB Niaga Auto Finance Tumbuh 12,7%, Capai Rp 9,6 Triliun pada 2024
Rasa optimistis pembiayaan kendaraan baru dapat bertumbuh pada tahun ini juga diungkapkan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance). Chief of Business & Portfolio Officer Adira Finance Harry Latif mengatakan Adira Finance menargetkan pertumbuhan pembiayaan kendaraan baru sebesar 12,5% hingga 15% pada tahun ini, jika dibandingkan pencapaian pada 2024.
Harry menyebut pihaknya akan menerapkan berbagai strategi guna mencapai target tersebut. Dia mengatakan salah satunya, yakni tetap berusaha meningkatkan kinerja dengan memperbanyak event dan pameran besar, seperti Indonesia International Motor Show (IIMS), atau yang skalanya lebih kecil.
"Jadi, kami akan perbanyak supaya animo masyarakatnya tercipta untuk memiliki kendaraan," ungkapnya seusai konferensi pers acara IIMS 2025 di JI-Expo, Kamis (13/2).
Selain itu, Harry menyebut Adira Finance juga akan mengembangkan jaringan lebih luas sampai ke Indonesia bagian Timur. Alhasil, masyarakat yang tadinya cuma bisa membeli cash kendaraan, sekarang bisa membeli kredit.
"Dengan demikian, bisa membantu mereka mendapatkan kendaraan," ujarnya.
Baca Juga: Perusahaan Multifinance Targetkan Pertumbuhan Penyaluran Pembiayaan Kendaraan Bekas
Harry bilang Adira Finance juga akan membuat program-program menarik yang berbeda dibanding sebelum-sebelumnya untuk menyasar ke masyarakat. Dia mengatakan program menarik itu berpotensi menggaet minat masyarakat memiliki kendaraan tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga di luar Jawa.
"Rasanya kami akan menambah potensi kinerja di sana dan bisa meraih itu," kata Harry.
Sebagai informasi, pada 2024, Adira Finance mencatatkan total pembiayaan baru mencapai Rp 36,6 triliun. Dari jumlah tersebut, 73% berasal dari sektor otomotif, sedangkan 27% berasal dari segmen non-otomotif.
Selanjutnya: PT EDOT Perkuat Solusi Bisnis Berbasis Teknologi untuk Pasar
Menarik Dibaca: Tips Aman Lakukan Pembayaran via QRIS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News