Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
Kookmin bakal jadi pembeli siaga dalam aksi rights issue yang kini tengah digelar Bank Bukopin. Aksi dilakukan dengan menerbitkan 4,66 miliar saham anyar dengan harga pelaksanaan Rp 180 per saham. Artinya target penghimpunan dananya Rp 838,80 miliar.
Dengan asumsi PT Bosowa Corpoartion mengeksekusi haknya senilai Rp 193 miliar, serta sebagai pembeli siaga, Kookmin maksimum bakal mengucurkan Rp 645,80 miliar.
Baca Juga: Harga mobil bekas lebih murah, permintaan kreditnya pun mulai melaju
Asal tahu, dari korespondensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kookmin, diketahui harga pelaksanaan Rp 180 per saham merupakan usul Kookmin. Harga ini jauh di bawah harga rights issue saat Kookmin masuk ke Bank Bukopin pertama kali senilai Rp 570 per saham. Saat itu Kookmin mengucur dana Rp 1,46 triliun untuk mengambil 22% kepemilikan Bank Bukopin.
Harga Rp 180 per saham juga diperkirakan bakal jadi patokan rencana penambahan modal oleh Kookmin selanjutnya via private placement.
“Setelah rights issue, kalau Kookmin mau private placement juga bisa. Ini tergantung seberapa cepat mereka mau menyelesaikan masalah di Bukopin,” kata Deputi Komisioner Humas dan Logistik. OJK Anto Prabowo kepada Kontan.co.id, Selasa (7/7).
Selain dua bank, ada lagi PT Bank Maspion yang tengah menunggu tambahan modal dari investor asingnya yaitu Kasikorn Bank. Bank asal Thailand tersebut berencana meningkatkan kepemilikannya di Bank Maspion, dari sebelumnya 10% menjadi 40%.
Baca Juga: Bank Bukopin harusnya dipertahankan tak jatuh ke asing
April lalu, via entitas anak Kasikorn Bank yaitu Kasikorn Vision Co. Ltd (KVision) teken perjanjian jual beli saham dengan PT Alim Investindo, PT Maspion, PT Husin Investama, PT Maspion Investindo serta lima pemegang saham individual untuk membeli 30,,01% saham Bank Maspion.