Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Multifinance biasanya akan gencar menyalurkan pembiayaan pada akhir tahun. Untuk itu, PT Astra Sedaya Finance atau yang dikenal sebagai Astra Credit Companies (ACC) menerapkan sejumlah strategi agar pembiayaan yang dilakukan tak ikut menaikkan tingkat kredit macet atau Non Performing Financing (NPF) perusahaan.
EVP Corporate Communication & Strategy Astra Credit Companies Riadi Prasodjo mengatakan pihaknya menerapkan strategi manajemen risiko yang prudent melalui evaluasi kredit dan pengawasan portofolio secara berkala. Dia meyakini upaya itu dapat menjaga kualitas pembiayaan perusahaan tetap sehat, termasuk pada periode akhir tahun.
"ACC terus memantau situasi saat ini dan tetap fokus pada penerapan prinsip kehati-hatian untuk mengantisipasi potensi peningkatan NPF," ucapnya kepada Kontan, (25/12/2025).
Baca Juga: Transaksi Agen Laku Pandai Bank BPD DIY Naik 4,09% hingga November 2025
Menurut Riadi, terdapat sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi angka NPF. Faktornya, yakni kondisi ekonomi, perilaku konsumen, maupun karakteristik portofolio pembiayaan. Dia menyebut angka NPF ACC hingga November 2025 masih berada dalam level yang terjaga, yakni di bawah 1%.
Lebih lanjut, Riadi juga optimistis industri multifinance dapat mencatatkan kinerja positif pada tahun depan, meski masih terdapat tantangan yang menghadang. Dia bilang optimisme itu berasal dari adanya peluang industri multifinance untuk meningkatkan kinerja.
"Terdapat peluang melalui pengembangan produk dan peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan," katanya.
Riadi menerangkan tantangan yang masih akan menghadang industri multifinance adalah kondisi pertumbuhan market otomotif. Seperti diketahui, pembiayaan multifinance terbesar berasal dari segmen otomotif. Pada tahun ini, lesunya pasar otomotif juga berdampak bagi kinerja industri multifinance.
Baca Juga: Permintaan Layanan Naik, Bisnis Agen Perbankan Tetap Ngebut di Akhir Tahun 2025
Meski masih akan dibayangi kondisi pasar otomotif yang belum pulih, Riadi mengatakan ACC akan tetap berfokus pada bisnis pembiayaan otomotif pada tahun depan, yaitu pembiayaan mobil baru dan mobil bekas. Ditambah, mengoptimalkan pembiayaan dana tunai lewat ACC Danaku.
Berdasarkan kinerja per Oktober 2025, Riadi menyampaikan pembiayaan ACC tumbuh sebesar 2%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sayangnya, tak disebutkan nilai pembiayaan yang dibukukan.
Selanjutnya: Promo Indomaret Weekend 25-28 Desember 2025, Diskon Spesial Akhir Tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













