kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.576.000   -14.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.778   -4,00   -0,02%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

ValueMax Optimistis Marjin Pembiayaan Tetap Stabil pada 2026


Kamis, 25 Desember 2025 / 22:43 WIB
ValueMax Optimistis Marjin Pembiayaan Tetap Stabil pada 2026
ILUSTRASI. PT Gadai ValueMax Indonesia (DOK/ValueMax). PT Gadai ValueMax memandang, sepanjang penurunan biaya dana tidak diikuti pemangkasan bunga gadai secara penuh, marjin pembiayaan bisa terjaga.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan suku bunga acuan berpotensi memberi ruang perbaikan marjin bagi industri pergadaian pada 2026.

PT Gadai ValueMax Indonesia memandang, sepanjang penurunan biaya dana (cost of fund) tidak langsung diikuti pemangkasan bunga gadai secara penuh, marjin pembiayaan masih bisa terjaga secara moderat.

Manager Accounting Gadai ValueMax Indonesia, Panji Parang Kunang mengatakan, marjin pembiayaan pergadaian sangat dipengaruhi oleh level suku bunga acuan dan struktur biaya pendanaan.

Hingga akhir 2025, Bank Indonesia masih mempertahankan BI rate di level 4,75%.

Baca Juga: Pegadaian Menilai Tren Penurunan Bi Rate Berpeluang Dongkrak Marjin pada 2026

“Dalam industri pergadaian yang memiliki karakteristik bunga tetap dalam jangka pendek, penurunan cost of fund berpotensi meningkatkan marjin secara moderat, selama perusahaan tetap menjaga marjin risiko dan tidak menurunkan bunga gadai secara penuh,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (25/12/2025).

Panji menjelaskan, penurunan biaya dana pada dasarnya dapat mendorong profitabilitas, karena beban bunga pendanaan menurun sementara pendapatan bunga relatif tetap atau hanya turun terbatas, tergantung tingkat persaingan di pasar.

Namun, perbaikan marjin tersebut tetap harus diimbangi dengan pengelolaan risiko yang ketat.

Ia menekankan, industri pergadaian memiliki karakter risiko tersendiri, terutama terkait akurasi nilai taksiran dan keamanan penyimpanan barang jaminan. 

“Sifat industri pergadaian perlu dijaga dari segi nilai taksiran barang jaminan dan pengamanan penyimpanan barang jaminan, yang tentu perlu difaktorkan di dalam pendapatan sewa modal/bunga gadai,” tuturnya.

Baca Juga: Momen Libur Panjang Akhir Tahun Berpotensi Dongkrak Kinerja Industri Pergadaian

Lebih lanjut, Panji menilai bahwa faktor utama nasabah memilih layanan gadai bukan semata-mata tingkat bunga. Kecepatan, kemudahan, dan kualitas layanan justru menjadi pertimbangan utama.

Karena itu, perusahaan tidak serta-merta menjadikan penurunan bunga sebagai strategi utama untuk menarik nasabah.

“Perusahaan tidak menutup kemungkinan penyesuaian bunga gadai, namun cenderung moderat, dan fokusnya bukan sekedar memotong bunga secara besar-besaran, melainkan menyesuaikannya secara strategis,” lanjutnya.

Baca Juga: Pegadaian Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Gadai Akhir Tahun 2025

Ke depan, jika penurunan bunga gadai dilakukan, Gadai ValueMax Indonesia akan menerapkannya secara selektif pada segmen pasar tertentu. Di sisi lain, perusahaan juga terus menekan biaya operasional melalui digitalisasi proses dan efisiensi jaringan.

Selanjutnya: Mengenal Carina Hong, Matematikawan 24 Tahun yang Mencetak Revolusi AI

Menarik Dibaca: 578.108 Pelanggan Gunakan Layanan Kereta Api di Bandung Selama Nataru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×