Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Sejalan dengan adanya produk KPRaS, Panin Syariah juga akan mengembangkan pembiayaan kepemilikan mobil KPMaS dan pembiayaan talangan umrah dan wisata religi. Langkah itu merupakan bagian dari strategi Panin Syariah untuk memperbesar pembiayaan konsumer berbasis ritel.
Menurut S. Budi Darsono, General Manager Business Panin Syariah, dalam satu tahun mulai Maret lalu, pihaknya berharap porsi pembiayaan konsumer Panin Syariah bisa mencapai 10% dari sebelumnya tidak ada sama sekali. "Jika KPR bisa memberi porsi Rp 200 miliar, maka total konsumer di kuartal I tahun depan bisa mencapai Rp 400 miliar," tutur Budi, Kamis (4/6).
Budi mengaku, target tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi Panin Syariah mengingat pertumbuhan ekonomi yang belum membaik. Meski begitu, Budi tetap yakin target tersebut bisa tercapai karena Bank Indonesia (BI) punya inisiatif untuk melakukan relaksasi Financing to Value (FTV) sebesar 5%.
Budi juga berharap, porsi pembiayaan konsumer Panin Syariah bisa terus membesar dari tahun ke tahun. "Tahun depan, kami harapkan bisa memberi porsi 15%-20% terhadap total pembiayaan kami," ujar dia.
Achmad Fathoni, Sekretaris Perusahaan Panin Syariah menambahkan, saat ini sebagian besar pembiayaan Panin Syariah masih didominasi korporasi. Pembiayaan korporasi Panin Syariah mencapai 60%, sementara sisanya dikontribusikan bisnis ritel. Per April 2015, pembiayaan Panin Syariah mencapai Rp 5,04 triliun, naik 5,88% dari posisi akhir 2014 Rp 4,76 triliun.
Fathoni bilang, secara perlahan Panin Syariah bakal mengurangi porsi pembiayaan korporasi. "Tahun ini, paling tidak bisa seimbang antara korporasi dan ritel," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News