kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Panin Syariah targetkan pembiayaan tumbuh 30%


Rabu, 15 Januari 2014 / 15:38 WIB
Panin Syariah targetkan pembiayaan tumbuh 30%
ILUSTRASI. Kupon Diskon Carls Jr hadir tawarkan potongan harga hingga 50% tanpa syarat (Dok/Carls Jr Indonesia)


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Bank Panin Syariah Tbk (PNBS) menargetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 20%-30% di tahun ini. Direktur Utama Bank Panin Syariah Deny Hendrawati mengungkapkan, target pembiayaan pada 2014 mencapai Rp 3,4 triliun-Rp 3,5 triliun dari capaian pembiayaan tahun lalu Rp 2,6 triliun.

Deny bilang, pembiayaan terbesar tahun ini masih untuk sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Namun, porsinya akan ditingkatkan menjadi 70% dari total pembiayaan, dibandingkan saat ini yang masih di kisaran 55%. 

"Selain itu, kami juga masih menyalurkan pembiayaan di sektor komersil," ujar Deny di Jakarta, Rabu (15/1).

Selain itu, Panin Bank Syariah juga akan meningkatkan pembiayaan sektor konstruksi, yang termasuk salah satu sektor unggulan. Deny bilang pihaknya menargetkan pertumbuhan pembiayaan sektor konstruksi tumbuh sebesar 10% tahun ini dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai Rp 260 miliar. 

Sepanjang tahun lalu, Panin Bank Syariah mengucurkan pembiayaan Rp 2,62 triliun. Pertumbuhannya terbilang pesat, yaitu hingga 72% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,52 triliun.

Catatan saja, kontribusi sektor konstruksi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2014 ini diperkirakan meningkat. Peningkatan kebutuhan pembangunan infrastruktur di dalam negeri, mendorong perkembangan pasar konstruksi nasional yang berpotensi mencapai nilai Rp 407 triliun pada tahun 2014. 

Pasar konstruksi tersebut berasal dari sejumlah proyek infrastruktur yang dibangun dengan pendanaan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMD) serta pinjaman modal dalam negeri dan pinjaman modal asing.

Berdasarkan catatan Badan Pembina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum (PU), pada tahun 2013, nilai pasar konstruksi mencapai angka Rp 369 triliun. Angka tersebut naik sekitar 29,9% dari nilai konstruksi tahun 2012 yang sebesar Rp 284 triliun.

Pada 2013 lalu, pasar konstruksi bertumbuh sekitar 29,8% menjadi Rp 369,94 triliun dari tahun 2012 yang sebesar Rp 284,99 triliun. Kontribusi industri konstruksi terhadap PDB terus tumbuh dari 7,07% di tahun 2009, menjadi 10,54% pada 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×