CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pasar lesu, kredit mobil makin seret


Rabu, 01 April 2015 / 10:25 WIB
Pasar lesu, kredit mobil makin seret
Prajogo Pangestu -?President Commissioner; Komisaris Utama; Presiden Komisaris?PT Barito Pacific Tbk BRPT


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Awan mendung menyelimuti industri multifinance. Kinerja perusahaan pembiayaan roda empat terseret oleh pelemahan industri otomotif nasional. Alhasil, nilai kredit yang dikucurkan oleh multifinance dalam dua bulan pertama tahun ini relatif turun ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Salah satu pelaku yang terkena imbas lesunya pasar otomotif adalah PT Astra Sedaya Finance. Kredit yang disalurkan multifinance milik Grup Astra ini di periode Januari-Februari 2015 turun 14%. Ini sejalan dengan penjualan  otomotif yang terkoreksi 13% di periode itu.

Sampai Februari 2015, jumlah kendaraan yang dibiayai Astra Sedaya mencapai 32.877 unit. "Sedangkan jumlah pembiayaan turun dari Rp 4,98 triliun menjadi Rp 4,31 triliun," ujar Jodjana Jody, Chief Executive Officer Astra Sedaya Finance, kemarin.

Ia memperkirakan, perlambatan pembiayaan otomotif masih terus berlanjut hingga kuartal kedua. Ekonomi yang melambat dan masih ketatnya likuiditas akan menahan laju pertumbuhan pembiayaan multifinance.

"Suku bunga yang masih tidak favorable dan tidak adanya model (mobil) baru yang secara volume bisa mendongkrak pasar," jelas Jodjana.

Senasib dengan Astra Sedaya, PT Adira Dinamika Multi Finance juga harus menelan pil pahit. Jumlah kredit yang disalurkan Adira untuk kendaraan roda empat baru sebesar Rp 1,98 triliun hingga akhir Februari 2015.

"Ini lebih rendah ketimbang periode sama tahun 2014," ujar Niko Kurniawan, Deputy Director Head of Retail Car Financing PT Adira Dinamika Multi Finance.  Selain daya beli masyarakat menurun, kata Niko, kenaikan harga mobil juga ikut menyurutkan permintaan  pembiayaan.

Perlambatan pembiayaan juga dialami PT Mandiri Tunas Finance (MTF). Perusahaan terafiliasi Bank Mandiri ini juga terkena imbas penurunan penjualan volume kendaraan dalam negeri sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Direktur MTF, Harjanto Tjitohardjojo memproyeksikan, hingga Maret 2015, pembiayaan MTF akan mencapai Rp 3,6 triliun. Dari pembiayaan Rp 3,6 triliun, sekitar Rp 3,55 triliun berasal dari pembiayaan mobil.

Total pembiayaan MTF itu naik tipis ketimbang periode sama tahun sebelumnya yang berkisar Rp 3,56 triliun.  "Pasar memang agak berat. Masyarakat lebih ke wait and see. Dollar juga di Rp 13.000," tuturnya, Selasa (31/3).

Masih bisa membaik

Kendati melambat, industri pembiayaan masih menaruh harapan akan pulih. Harjanto Tjitohardjojo, Direktur PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mengatakan, kinerja industri pembiayaan akan pulih di kuartal kedua. 

Namun, Jodjana memproyeksikan, perlambatan pembiayaan masih akan berlangsung hingga kuartal kedua nanti. Sebab, suku bunga bank berpotensi naik sehingga membuat konsumen menunda pembelian kendaraan.

Tetapi, ia menduga, pada semester kedua nanti, pembiayaan otomotif akan kembali pulih.  Saat ini, porsi pembiayaan kendaraan roda empat di Astra Sedaya mencapai 96%. Sisanya mengalir ke pembiayaan alat berat.        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×