Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan digital menangkap peluang dari anjloknya pasar saham dengan menawarkan produk simpanan berbunga tinggi. Penawaran paling menarik bisa ditengok dari deposito milik bank digital yang menawarkan bunga simpanan minimal 5% per tahun.
Penasihat keuangan sekaligus pendiri Oneshildt Financial Planning, Risza Bambang mengatakan saat saham jeblok, masyarakat bisa memilih alternatif instrumen investasi lain, seperti emas, valuta asing, hingga deposito.
"Deposito bank digital bisa menawarkan bunga lebih menarik dibandingkan bank konvensional," ujar Risza. Porsi investasi saham bisa diperkecil untuk sementara. Bank digital juga menyadari penawaran deposito mereka bisa jadi alternatif investasi.
Baca Juga: Bank Digital Tangkap Peluang Peningkatan Deposito Digital Dari Pelemahan IHSG
Direktur Keuangan Bank Raya Rustati Suri Pertiwi bilang, deposito memang biasanya menjadi alternatif dengan risiko yang minimal.
"Bank Raya telah menciptakan berbagai produk investasi yang bisa digunakan nasabah, seperti produk deposito ataupun fitur tabungan dengan bunga menarik," ujar Tiwi.
Saat ini, Bank Raya menawarkan bunga deposito 4%-6% per tahun. Sebagai informasi, Bank Raya masih mencatat pertumbuhan digital saving yang cukup baik.
Per Desember 2024, tercatat outstanding digital saving sebesar Rp 1,3 triliun, tumbuh 57,2% secara tahunan. Produk deposito di Bank Raya masih masih mendominasi total simpanan, mencapai 70%.
Baca Juga: BI: Transaksi Pembayaran Digital Tumbuh 31,21% Jadi 3,38 miliar pada Februari 2025
Direktur Kepatuhan Bank Jago Tjit Siat Fun menilai, bunga bukan satu-satunya faktor yang menjadi daya tarik nasabah.
Keunggulan dan keunikan bank juga jadi daya tarik nasabah. Bank Jago menawarkan bunga tabungan sekitar 0,5%-3,75% per tahun dan bunga deposito sekitar 5%-6% per tahun.
SVP Retail Banking Amar Bank Abraham Lumban Batu menyadari, koreksi pasar saham lebih banyak mengakibatkan inflow pada instrumen SBN. Tapi, dia tidak melihat ada banyak dana masuk ke deposito bank.
Baca Juga: Upaya Sejumlah Bank Besar Terus Perkuat Posisi di Industri Perbankan Digital
"Kalau saham koreksinya sementara, arus masuknya sementara juga. Jadi kami tidak menaruh harapan, kami lebih mengejar ke pertumbuhan berkelanjutan," ujar dia.
Selanjutnya: Niko Elektronik Indonesia Luncurkan Regulator Gas Double Seal
Menarik Dibaca: 4 Website Game Online Untuk Isi Waktu Ngabuburit, Gratis Semua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News