kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar saham terkoreksi, pendapatan investasi industri dana pensiun ikut turun


Senin, 16 November 2020 / 15:30 WIB
Pasar saham terkoreksi, pendapatan investasi industri dana pensiun ikut turun
ILUSTRASI. Ilustrasi dana pensiun. KONTAN/Muradi/2017/01/05


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan investasi industri dana pensiun turun signifikan sepanjang kuartal III 2020 karena harga saham - saham di pasar modal terkoreksi sebagai dampak pandemi Covid-19. 

"Turunnya pendapatan investasi disebabkan karena nilai portofolio saham dan obligasi terkoreksi cukup dalam, khususnya saham," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi kepada Kontan.co.id, Senin (16/11). 

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menunjukkan, pendapatan investasi industri dana pensiun turun 14,13% yoy menjadi Rp 14,28 triliun hingga September 2020. Padahal September tahun lalu, pendapatan investasi masih sebesar Rp 16,63 triliun. 

Baca Juga: Asuransi Reliance Indonesia catat pendapatan premi tumbuh 15% yoy per September 2020

Bambang masih yakin pendapatan investasi industri akan membaik hingga akhir tahun seiring kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) walaupun sulit menyamai kinerja tahun lalu. Paling tidak, IHSG bisa berada di level 6.000-an pada akhir 2020.  

Guna mengantisipasi penurunan lebih besar, pemain dana pensiun lebih berhati - hati. Bambang menyebut, mereka memilih mengambil langkah konservatif sesuai arah investasi dan strategi pengalokasian aset karena model investasi dana pensiun berdasarkan liabilitas driven atau nilai kewajiban. "Yang jelas, Dapen tidak akan mengalami perubahan secara drastis dari besaran portofolio. Mereka tetap jaga likuiditas," jelasnya. 

Senada, Dana Pensiun PT Bank Tabungan Negara (Dapen BTN)  telah mengantisipasi dampak Covid-19 terhadap investasi perusahaan sejak  triwulan II 2020. Direktur Utama Dapen BTN Mas Guntur Dwi Sulistyanto bilang, perusahaan berupaya mengurangi investasi dalam bentuk saham dan reksadana saham.

Baca Juga: Jaga keabsahan polis nasabah, Aswata luncurkan QR code

"Kemudian investasi dialihkan lebih banyak di pasar uang. Serta melakukan monitoring dan evaluasi ketat atas obligasi korporasi yang memiliki porsi terbesar dari total investasi dengan melakukan evaluasi secara berkala terhadap performance emitennya," jelasnya.

Sementara pembelian obligasi baru, Dapen BTN memprioritaskan surat berharga dari BUMN atau BUMD  dengan rating minimal single A dan kupon menarik. Lalu investasi ke deposito di bank BUMN.

"Untuk dana-dana idle ditempatkan dalam bentuk deposit on call (DOC) dan reksadana pasar uang di manajer investasi milik BUMN sebelum menjadi sumber pendanaan investasi yang baru," jelasnya.  

Baca Juga: Laksanakan rekomendasi pemeriksaan, OJK cabut sanksi Kresna Life

Sedangkan untuk optimalisasi imbal hasil, perusahaan berinvestasi ke SBN dan obligasi melalui pencatatan AFS kemudian dilakukan trading untuk memperoleh gain. Lalu menjadi sumber pendanaan investasi baru, seperti membeli kembali SBN Seri Benchmark tahun 2021 atau obligasi di pasar perdana.

Selain, perusahaan juga merevisi target investasi dan hasil investasi yang tertuang dalam revisi rencana bisnis Dapen BTN Tahun 2020 dan telah mendapatkan persetujuan dari dewan pengawas dan pendiri. Serta melaporkan ke OJK. 

"Pada dasarnya revisi target lebih konservatif dan lebih realistis dari target awal. Namun demikian strategi tersebut tetap mengedepankan dan menjaga rasio kecukupan dana (RKD) bertahan di atas 100%," pungkasnya. 

Selanjutnya: Direktur Kepatuhan BRI Wisto Prihadi diberhentikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×