kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pastikan rampung tahun ini, berikut daftar bank yang dicoret dari bursa akuisisi BCA


Selasa, 15 Januari 2019 / 14:38 WIB
Pastikan rampung tahun ini, berikut daftar bank yang dicoret dari bursa akuisisi BCA


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses akuisisi PT Bank Central Asia Tbk mengakuisisi bank kecil terus berlanjut. Langkah ini sudah diutarakan sejak 2018 lalu. 

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menegaskan proses akuisisi satu bank kecil akan rampung tahun ini.

"Kapannya saya tidak mau ngomong dulu, sudah ada komitmen soalnya nanti pasar tidak senang. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) tahun ini harus. Tidak akan molor lagi dari tahun ini. Pasti tahun ini," ujar Jahja di sela-sela acara Peresmian Kemitraan Jaringan PRIMA dengan 14 Mitra Bank untuk Mendukung Program GPN, Jakarta, Selasa (15/1).

Pada acara ini terdapat 14 bank yang menjalin kerjasama dengan PRIMA yakni Citibank, Bank Capital, Bank Harda, Bank Kalteng, Bank Maluku Malut, Bank Prima Master, Bank Mestika, Bank Sumut, Bank Ina Perdana , Bank Index, Bank of China, QNB Indonesia, Bank Panin Dubai Syariah, BPD Bali.

Jahja yang memastikan daftar bank yang ikut dalam kerjasama ini tidak masuk dalam bursa bank yang akan diakuisisi oleh BCA. 

Bila melihat lebih lanjut, dari 14 nama bank diatas terdapat empat bank yang dimiliki oleh asing. Juga terdapat empat bank pembangunan daerah yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah daerah.

Sedangkan Bank Panin Dubai Syariah tidak dihitung karena BCA membidik bank konvensional lokal. Sehingga tersisa lima bank yang mungkin akan diakusisi oleh Bank dengan sandi saham BBCA yakni Bank Harda, Bank Ina Perdana, Bank Mestika, Bank Index, dan Bank Capital. Namun Jahja mengkonfirmasi lima bank tersebut bukanlah calon bank yang akan diakuisi.

"Clue-nya tidak ada yang di sini (yang akan diakuisisi). Bank Harda dari awal saya bilang juga tidak," pungkas Jahja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×