Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Pefindo Biro Kredit menjaring banyak anggota baru di tahun ini. Ini pula yang membuat kinerja di akhir tahun ini sesuai harapan.
Ronald T. Andi Kasim, Direktur Utama Pefindo Biro Kredit mengatakan, sejak awal Maret 2016, Pefindo Biro Kredit menandatangani kerjasama dengan empat anggota yaitu PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, PT Bussan Auto Finance, PT Bank Commonwealth dan PT Nissan Financial Services Indonesia.
"Saat ini anggota Pefindo Biro Kredit 52 lembaga keuangan. Namun baru 46 lembaga keuangan yang menandatangani kerjasama. 46 lembaga keuangan tersebut terdiri atas 8 bank, 29 multifinance dan 9 fintech," rinci Juni Hendry, Head of Corporate Secretary & Communication PT Pefindo Biro Kredit.
Anggota Pefindo Biro Kredit dapat mengakses informasi berupa risiko calon debitur. Selama sebulan ke depan merupakan masa percobaan lembaga keuangan mengakses informasi calon debitur.
Ke depan, layanan informasi yang diberikan Pefindo Biro Kredit diharapkan bisa menekan kredit macet atau non performing financing (NPF).
Jodjana Jody, Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menuturkan, tren NPF multifinance naik dari 1,51% per September 2015 menjadi 2,4% per September 2016. Dia yang juga menjabat Chief Executive Officer PT Astra Credit Companies ada kenaikan NPF di perusahaan yang dipimpin yakni 0,54% pada Desember tahun lalu menjadi 0,56%.
Berdasarkan penelitian negara lain yang telah menjalankan credit scoring. Layananan seperti Pefindo bisa menurunkan NPF 40%-50%. Ronald pun berharap hal sama terjadi di Indonesia dalam tiga-lima tahun ke depan.
Tahun depan, Pefindo Biro Kredit menargetkan menjaring 50 anggota baru. Sekedar informasi, biaya layanan informasi dan data Rp 120 juta per lembaga keuangan per tahun. Dengan asumsi jumlah perusahaan pembiayaan saat ini 200 perusahaan plus jumlah bank 118 perusahaan, maka nasabah potensial 318 anggota.
Maka potensi pendapatan Pefindo Biro Kredit Rp 38,16 miliar per tahun. Potensi pendapatan tersebut di luar perusahaan financial technology (fintech). Namun sebagian perusahaan Fintech seperti Pinjam.co.id dan Investree telah menjadi anggota.
Potensi pendapatan tersebut juga belum termasuk biaya inquiry, biaya mengakses data. Biaya inquiry ini dipatok Rp 12.000 per satu kali klik. Sementara bagi individu, biaya keanggotaan sebesar Rp 200.000 per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News