kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Pefindo Catat Penerbitan Surat Utang Multifinance Rp 30,92 Triliun Sepanjang 2024


Kamis, 20 Februari 2025 / 19:31 WIB
Pefindo Catat Penerbitan Surat Utang Multifinance Rp 30,92 Triliun Sepanjang 2024
ILUSTRASI. Pefindo mencatat penerbitan surat utang oleh multifinance sepanjang 2024 mencapai Rp 30,92 triliun.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat penerbitan surat utang oleh multifinance sepanjang 2024 mencapai Rp 30,92 triliun. 

Fixed Income Analyst Pefindo Ahmad Nasrudin menyampaikan nilai itu lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

"Lebih rendah 5,64%, jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 32,77 triliun," ujarnya kepada Kontan, Kamis (20/2).

Lebih lanjut, Ahmad menerangkan akan ada surat utang yang jatuh tempo dari industri multifinance senilai Rp 30,60 triliun. Nominal tersebut mencakup 18,98% dari total surat utang yang jatuh tempo pada 2025 atau nilainya Rp 161,21 triliun. 

Baca Juga: Penerbitan Surat Utang Korporasi Tumbuh 15,84% Tembus Rp 149,7 triliun di 2024

Dari distribusinya, Ahmad mengatakan puncak jatuh tempo surat utang multifinance akan ada pada kuartal III-2025. 
Mempertimbangkan angka jatuh tempo tersebut, dia berharap penerbitan pada 2025 akan lebih semarak. 

Adapun penerbitan surat utang multifinance hingga Januari 2025 masih terbilang sepi. Nilainya baru sebesar Rp 0,80 triliun. 

"Meskipun demikian, saya berharap akan ada lebih banyak penerbitan dari industri multifinance ke depannya," ucapnya.

Baca Juga: Sinar Mas Multifinance (SMMF) Lunasi Obligasi Rp 575 Miliar

Selain jatuh tempo yang besar, Ahmad mengasumsikan bisnis pembiayaan akan tetap tumbuh baik pada tahun ini. Hal itu juga dipicu pemangkasan suku bunga yang telah dilakukan pada pertengahan Januari 2025, yang diharapkan akan merangsang permintaan terhadap jasa pembiayaan. 

"Dengan demikian, perusahaan multifinance akan membutuhkan pendanaan untuk membiayai modal kerja. Adapun meraih dana dari pasar surat utang adalah opsi utamanya, selain meminjam ke bank," kata Ahmad. 

Selanjutnya: CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) akan Terbitkan PUB Tahap I senilai Rp 1,6 Triliun

Menarik Dibaca: Promo Guardian 20 Februari-5 Maret 2025, Cairan Softlens Tambah Rp 1.000 Dapat 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×