Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melaporkan bahwa penerbitan surat utang multifinance mencapai nilai Rp 9,66 triliun hingga Mei 2024.
Fixed Income Analyst Pefindo, Ahmad Nasrudin, menjelaskan bahwa pencapaian hingga Mei 2024 tersebut baru mencapai sekitar 29,49% dari total pencapaian sepanjang 2023 yang mencapai Rp 32,76 triliun.
"Angka tersebut relatif rendah karena bisnis multifinance di awal tahun ini melambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ungkap Ahmad kepada Kontan, Minggu (9/6).
Baca Juga: Ramai Obligasi Jatuh Tempo, Begini Kesiapan Pendanaan Emiten
Ahmad menyampaikan hal itu juga sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan multifinance. Berdasarkan data OJK, dia menyebut pembiayaan multifinance tumbuh 11,73% year on year (YoY) menjadi Rp 478,69 pada Februari 2024.
Persentase tersebut lebih rendah dibandingkan angka pertumbuhan per Februari 2023, yang tercatat sebesar 15,28% YoY.
"Jadi, tidak mengherankan jika perlambatan tersebut juga berpengaruh terhadap penerbitan surat utang korporasi, selain karena faktor lainnya seperti suku bunga tinggi," jelas Ahmad.
Ahmad menambahkan bahwa pada bisnis utama seperti pembiayaan mobil juga mengalami kelesuan. Total penjualan ritel dari dealer ke konsumen pada Januari hingga April 2024 hanya mencapai 289.551 unit, turun 14,8% dibandingkan dengan penjualan ritel pada empat bulan awal 2023 yang mencapai 339.954 unit.
Baca Juga: Adira Finance Berencana Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Tahun 2024
Secara rinci, dari total penerbitan surat utang oleh industri multifinance hingga Mei 2024, Ahmad menyebutkan bahwa tiga perusahaan berperan besar.
Ketiga perusahaan tersebut adalah Astra Sedaya Finance dengan penerbitan sebesar Rp 2,5 triliun, Federal International Finance (FIF) sebesar Rp 2 triliun, dan Adira Dinamika Multi Finance Tbk sebesar Rp 2 triliun.
"Secara kumulatif, penerbitan dari ketiga perusahaan tersebut mencapai Rp 6,5 triliun atau menyumbang 67,27% dari total penerbitan oleh industri multifinance," ujar Ahmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News