kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penerbitan Surat Utang Multifinance Capai Rp 32,76 Triliun hingga November 2023


Senin, 11 Desember 2023 / 15:22 WIB
Penerbitan Surat Utang Multifinance Capai Rp 32,76 Triliun hingga November 2023
ILUSTRASI. Ilustrasi foto Obligasi. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan atau multifinance di Tanah Air masih mendominasi penerbitan surat utang sepanjang tahun 2023 ini. Di tahun depan, diprediksi penerbitan surat utang industri ini pun bakal kembali semarak.

Berdasarkan data PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) tercatat penerbitan surat utang industri multifinance periode Januari sampai November 2023 mencapai Rp 32,76 triliun atau sekitar 27% dari total penerbitan surat utang.

Bila dirinci, penerbitan surat utang milik multifnance BUMN hanya berada di instrumen obligasi yang nilainya sebesar Rp 2,32 triliun. Sementara untuk mulitifinance non BUMN, mayoritas ada di obligasi dengan nilai Rp 28,34 triliun dan sukuk sebesar Rp 2,1 triliun.

Baca Juga: OJK: Rata-rata Modal Minimum Multifinance Telah Mencapai Rp 320 Miliar

Direktur Utama Pefindo, Irmawati Amran menyampaikan tingginya nilai penerbitan surat utang industri multifinance memang dibutuhkan untuk modal kerja. Menurutnya, semakin tinggi penerbitan dari multifinance maka bisnisnya semakin berkembang.

Multifinance ini semakin tinggi, semakin berkembang bisnisnya, semakin banyak nasabahnya yang butuh financing dari mereka, maka modal kerja mereka pun akan semakin tinggi,” ujarnya saat public expose Pefindo, Senin (11/12).

Irma menjelaskan, pendanaan yang didapat industri multifinance berasal dari perbankan atau induk perusahaan dan penerbitan obligasi. Dia bilang, biasanya multfinance akan kembali menerbitkan surat utang untuk membayar nilai jatuh temponya.

Multifinance yang surat utangnya jatuh tempo, cenderung akan menerbitkan lagi surat utang untuk membayar jatuh temponya dan biasanya lebih tinggi dari yang jatuh tempo sebelumnya,” jelasnya.

Memang beberapa multifinance mendapat pendanaan dari sang induk perusahaan yaitu perbankan. Menanggapi hal ini, Irma menuturkan, pendanaan yang didapat dari perbankan bertenor jangka pendek sementara dari penerbitan obligasi bertenor panjang.

Baca Juga: BFI Finance (BFIN) Membayar Dividen Interim Dengan Yield 2,51%, Catat Jadwalnya

Lebih lanjut, Irma menyebutkan nilai surat utang multifinance yang akan jatuh tempo di tahun 2024 mencapai Rp 26,3 triliun dengan rincian obligasi Rp 24,37 triliun, sukuk Rp 1,43 triliun dan MTN Rp 530 miliar.

“Ke depan penerbitan surat utang multifinance akan meningkat dari nilai jatuh tempo Rp 26,3 triliun di tahun depan,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×