kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pefindo sematkan peringkat idAA untuk Permodalan Nasional Madani


Rabu, 22 September 2021 / 09:25 WIB
Pefindo sematkan peringkat idAA untuk Permodalan Nasional Madani
ILUSTRASI. Pefindo sematkan peringkat idAA untuk Permodalan Nasional Madani


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menjadi idAA dengan outlook stabil dari sebelumnya.

Tak hanya itu, Pefindo juga telah menaikkan outstanding instrumen utang konvensional PNM menjadi “idAA” dari “idA ” dan instrumen utang berbasis syariah yang beredar menjadi “idAA (sy)” dari “idA (sy)”. 

Pefindo menyebut obligor dengan peringkat idAA memiliki kapasitas yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan dengan obligor Indonesia lainnya.

Tindakan pemeringkatan seiring dengan pembentukan perusahaan induk ultramikro pada 13 September lalu yang dipercaya bisa meningkatkan fleksibilitas PNM dalam memperoleh dukungan modal dan pendanaan yang tepat waktu.

Baca Juga: Capai Rp 89,14 triliun, PNM salurkan pembiayaan untuk 10,8 juta nasabah PNM Mekaar

“Sebagai salah satu perusahaan di bawah BRI Grup, PNM akan mendapatkan keuntungan dari potensi sinergi dengan Grup dalam bentuk co-location dan biaya pendanaan yang lebih kompetitif dari BRI, sehingga meningkatkan profil bisnis dan keuangan PNM,” ujar Pefindo seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/9).

Peringkat tersebut dapat dinaikkan jika Pefindo melihat kemungkinan dukungan yang lebih kuat dari pemerintah Indonesia. Dan juga harus dibarengi dengan peningkatan posisi bisnis dan kinerja keuangan PNM. 

Di sisi lain, Pefindo dapat menurunkan peringkat jika terdapat penurunan yang material atas dukungan dan komitmen dari pemerintah Indonesia. Tekanan penurunan seperti itu juga bisa muncul jika PNM menghadapi penurunan yang signifikan dalam indikator keuangannya, tanpa adanya indikasi dukungan yang kuat dari Indonesia pemerintah maupun BRI.

Selanjutnya: Holding ultra mikro, ini kata BRI soal penurunan suku bunga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×