kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pefindo sematkan rating idAAA stabil kepada Bank BTPN


Rabu, 19 Mei 2021 / 18:10 WIB
Pefindo sematkan rating idAAA stabil kepada Bank BTPN
ILUSTRASI. Kantor cabang Bank BTPN


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idAAA untuk PT Bank BTPN Tbk dengan prospek stabil. Obligor berperingkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. 

Peringkat itu diberikan karena kemampuan BTPN untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, relatif terhadap obligor Indonesia lainnya, adalah superior. Peringkat tersebut juga mencerminkan dukungan yang sangat kuat dari induk perusahaan yakni Sumitomo Mitsui Banking Corporation, profil permodalan yang sangat kuat, posisi pasar yang kuat, dan indikator kualitas aset yang kuat. 

“Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh tingkat persaingan yang ketat di industri perbankan. Peringkat dapat diturunkan jika Pefindo melihat adanya penurunan dukungan dan kepemilikan atas BTPN yang material oleh SMBC. Peringkat juga dapat berada dalam tekanan bila ada penurunan yang material atas profil bisnis dan kualitas aset Perusahaan,” kata Pefindo dalam keterangan resmi yang dikutip Kontan.co.id, Rabu (19/5).

Pefindo menambahkan, pandemi Covid-19 telah meningkatkan profil risiko industri perbankan secara keseluruhan dengan menyebabkan penurunan bisnis yang substansial di hampir semua sektor. Sehingga permintaan pinjaman dan layanan perbankan lainnya lebih rendah. Perlambatan bisnis juga telah melemahkan kemampuan pembayaran debitur. 

“Meskipun masalah fundamental kualitas aset dapat diatasi melalui proses restrukturisasi, sebagaimana diatur dalam POJK 48/2020, pelemahan lebih lanjut dapat memberikan tekanan pada indikator profitabilitas dan likuiditas bank. Secara keseluruhan, kami berpendapat bahwa dampak Covid-19 ke industri perbankan tergolong dapat dikendalikan,” jelas Pefindo. 

Baca Juga: Jenius dukung zakat dan donasi digital menjelang lebaran

Hal itu didukung oleh keaktifan dalam mengelola manajemen aset liabilitas, cadangan likuiditas yang memadai termasuk tambahan likuiditas yang berasal dari penurunan tarif giro wajib minimum, dan hanya sedikit tekanan terhadap risiko penarikan dana pihak ketiga. 

Pefindo menilai dampak dari Covid-19 terhadap profil kredit BTPN secara keseluruhan juga masih dapat dikelola.

Lantaran didukung oleh dukungan yang sangat kuat dari Induk, profil permodalan dan likuiditas yang sangat kuat. Juga posisi usaha yang kuat di industri perbankan khususnya di segmen korporasi, pensiunan, dan usaha kecil menengah (UKM). 

Meskipun Bank BTPN memiliki eksposur yang besar pada sektor-sektor terdampak oleh Covid-19 seperti industri rumah tangga dil uar kredit pensiun. Juga industri pengolahan, perusahaan pembiayaan, dan perdagangan, yang mewakili sekitar 52,6% dari total kredit Bank per 31 Maret 2021. Namun risiko-risiko tersebut secara sebagian dimitigasi oleh pendekatan underwriting bank yang konservatif dan kebijakan pemantauan kredit yang kuat. 

“Pefindo akan memantau secara ketat dampak Covid-19 ini terhadap kinerja dan profil kredit BTPN secara menyeluruh. BTPN adalah bank komersial yang juga dikenal dalam bisnis kredit pensiunan dan usaha kecil menengah (UKM),” jelas Pefindo.

 

Sebagai anggota SMBC Grup, BTPN memiliki kehadiran perbankan korporasi yang kuat terhadap perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia, perusahaan multinasional, dan perusahaan korporasi lokal yang besar. 

Hingga 31 Maret 2021, pemegang saham BTPN adalah SMBC (92,43%), PT Bank Central Asia Tbk (1,02%), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (0,15%), saham tresury (1,17%), dan publik (5,23%). 
Kegiatan operasional Bank didukung oleh 19.402 pegawai, jaringan kantor yang terdiri dari 520 kantor cabang, cabang pembantu, payment points, kantor fungsional, dan juga termasuk 227 ATM yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Selanjutnya: Permintaan kredit di Bank Mandiri menunjukkan peningkatan, ini sektor penopangnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×