Reporter: Mona Tobing | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Harga emas yang turun membuat PT Pegadaian (Persero) mengurangi porsi bisnis yang berasal dari emas. Pegadaian memangkas porsi gadai emas dan menambah porsi bisnis kredit aneka guna untuk umum yang menggunakan skema fidusia.
Riswinandi, Direktur Utama Pegadaian menjelaskan, rencananya tahun depan perusahaan akan memperbesar kredit pinjaman angsuran bulan dengan sistem fidusia. Sebab, sektor kredit yang terbilang mikro ini trennya terus mengalami kenaikan.
Jika pada September 2015 nilai kreditnya telah mencapai Rp 3 triliun, tahun depan Pegadaian menargetkan bisa naik hingga Rp 5 triliun.
Ia merinci, jika sebelumnya bisnis gadai emas berkontribusi hingga 95%, tahun depan dipatok sebesar 90%. Sedangkan segmen fudisia yang porsinya saat ini sebesar 3% akan digenjot hingga 5% sampai 10%.
"Potensi bisnis fidusia besar sekali. Apalagi bisnis pembiayaan gadai emas ini sejak Lebaran belum ada kenaikan yang signifikan. Biasanya trennya setelah Lebaran yang menggadaikan emas naik. Tapi tahun ini lambat sekali," ujar Riswinandi pada Senin (23/11).
Biasanya nasabah menggunakan fasilitas ini untuk keperluan seperti: membiayai berbagai kegunaan seperti membangun dan merenovasi rumah, biaya sekolah, biaya pengobatan, pernikahan dan lainnya.
Skema bisnis fidusia adalah, nasabah akan mendapatkan kredit dari Pegadaian dengan menjaminkan surat berharga bisa berupa kendaraan atau rumah.
Hingga September nilai pinjaman yang diberikan Pegadaian telah mencapai Rp 30,63 triliun naik 11% secara year on year (yoy) sebesar Rp 27,78 miliar. Sementara laba periode berjalan juga naik 50% menjadi Rp 1,56 triliun pada September 2015 dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,01 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News