Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tren pemulihan harga emas membawa berkah bagi PT Pegadaian. Setelah kinerja keuangan suram tahun lalu, perusahaan pembiayaan pelat merah ini membukukan kinerja lumayan di kuartal pertama tahun ini.
Dwi Agus Pramudya, Direktur Pegadaian bilang, total pembiayaan Pegadaian hingga akhir kuartal pertama mencapai Rp 29,9 triliun. Pembiayaan ini terdiri dari 95% pembiayaan emas dan 5% non emas. Pencapaian itu tercatat tumbuh 15% ketimbang periode sama tahun lalu.
Akhir tahun lalu, total pembiayaan yang disalurkan Pegadaian mencapai Rp 27,7 triliun. Artinya, ada tambahan outstanding pembiayaan sekitar Rp 2,2 triliun selama tiga bulan pertama 2015. Kalau dihitung-hitung, pembiayaan baru yang disalurkan di kuartal pertama ini diperkirakan sekitar Rp 6 triliun.
Dwi mengatakan, pertumbuhan positif pembiayaan pada kuartal pertama tahun ini disebabkan harga emas relatif stabil setelah jatuh cukup dalam pada tahun 2013 dan 2014. "Kecenderungannya bahkan menguat karena penguatan nilai tukar. Di samping itu, karena upaya-upaya yang kami lakukan sepanjang tahun lalu mulai menunjukkan hasil," kata Dwi kepada KONTAN, pekan lalu.
Upaya yang dilakukan manajemen, antara lain menghadirkan program Kemilau Emas. Program ini dimaksudkan untuk menambah panjang daftar nasabah Pegadaian. Terbukti, saat ini, nasabah aktif Pegadaian mencapai 6,5 juta orang atau meningkat 12% ketimbang tahun lalu yang sebanyak 5,8 juta orang.
Pegadaian juga semakin agresif pada aktivitas usaha gadai non emas. Umumnya, gadai untuk kendaraan bermotor. Sejak Agustus 2014, Pegadaian membuka sentra gadai mobil di kantor di Bidaracina yang mampu menampung agunan nasabah hingga 200 unit - 250 unit.
Apabila iklim usaha yang kondusif ini terus berlangsung, Dwi optimistis, pihaknya bisa mencapai target pembiayaan sebesar Rp 33 triliun sampai akhir tahun atau tumbuh sekitar 19% - 20% jika dibandingkan realisasi tahun lalu.
Pegadaian juga optimistis mampu mencapai laba sesuai target, yaitu Rp 1,75 triliun. "Sampai Februari 2015, laba kami sekitar Rp 340 miliar. Diperkirakan, kuartal pertama ini, laba kami tembus Rp 500 miliar," imbuh dia.
Obligasi
Pegadaian berancang-ancang merilis obligasi Rp 2,9 triliun sebagai salah satu sumber pendanaan. Dwi mengatakan, pihaknya telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk menerbitkan obligasi hingga Rp 2,9 triliun di tahun ini. "Nah, kami melihat kondisi pasar saat ini bagus, mendukung. The Fed tidak jadi menaikkan suku bunga, BI rate juga turun. Prediksi kami, bulan ini bisa lah," kata dia.
Sebetulnya, perusahaan pembiayaan pelat merah ini masih memiliki plafon sebesar Rp 4,8 triliun dalam penawaran umum berkelanjutan (PUB) II. PUB II akan habis masa berlakunya pada Juni 2015. Dari total target PUB II senilai Rp 7 triliun, Pegadaian telah menyerap Rp 2,2 triliun hingga akhir tahun lalu. "Pemegang saham menyetujui penerbitan obligasi hingga Rp 2,9 triliun. Jadi, sisanya hangus," ujar Dwi.
Namun, Pegadaian masih memiliki fasilitas pinjaman dari bank mitra sebesar Rp 7 triliun. "Sekitar Rp 6 triliun di antaranya malah belum kami manfaatkan," terang Dwi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News