Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga kredit semakin pasti dilakukan oleh perbankan. Ini merupakan respon dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) pada April lalu sebesar 25 basis poin (bps).
Salah satu bank yang menyebut mulai menaikkan suku bunga adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Direktur Keuangan BNI Novita W. Anggraini bilang mulai menaikkan bunga kreditnya pada Mei dan Juni ini.
”Diharapkan akan berdampak positif pada kinerja bank di kuartal III-2024 nanti,” ujar Novita.
Ia bilang penyesuaian kenaikan bunga kredit ini memang dilakukan atas dasar kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan oleh BI. Namun, ia menegaskan bahwa kenaikan bunga kredit semata-mata tidak selalu ditentukan oleh kenaikan bunga acuan.
Baca Juga: Ini Strategi BNI Mendorong Produktivitas Karyawan
Lebih lanjut, Novita mengungkapkan bahwa penyesuaian suku bunga kredit akan dilakukan secara selektif bagi debitur segmen wholesale. Tentu juga disesuaikan dengan kemampuan membayar debitur, persaingan usaha, prospek sektor dari masing-masing debitur.
”Dan tidak akan berdampak negatif pada kualitas aset debitur BNI,” ujarnya.
Jika menilik data Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) BNI di website resminya, segmen kredit konsumsi non KPR tercatat memiliki bunga paling tinggi di segmen lainnya di level 8,80%. Di sisi lain, kredit konsumsi KPR di BNI tercatat memiliki SBDK yang rendah di level 7,40%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News