kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelemahan IHSG menyeret dana kelolaan Wealth Management industri perbankan


Minggu, 16 Februari 2020 / 17:14 WIB
Pelemahan IHSG menyeret dana kelolaan Wealth Management industri perbankan
ILUSTRASI. Dana kelolaan Wealth Management perbnkan terus berkurang


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga merasakan dampak dari pelemahan IHSG terhadap bisnis wealth managementnya. Hanya saja, pengaruhnya tidak signifikan mengingat komposisi dana kelolaan bank berlogo 46 ini pada produk investasi hanya 17,8%.

"Pertumbuhan dana kelolaan nasabah pastinya juga akan mengalami perlambatan sejalan dengan tekanan IHSG tersebut tetapi tidak terlalu signifikan," kata Ahmad Syamsul, Kepala Pengembangan Wealth Management BNI.

Dengan kondisi pasar saham itu, BNI akan fokus untuk mendorong penawaran produk-produk yang tidak bergantung kepada pasar saham seperti banking product dan structured product.

Baca Juga: Tahun ini, Standard Chartered tawarkan pilihan baru produk investasi

Tahun ini, BNI menargetkan dana kelolaan bisnis wealth management tumbuh 10% dibandingkan dana kelolaan tahun 2019. Sedangkan dana kelolaan tahun lalu tercatat sebesar Rp 140 triliun atau tumbuh 9,32% YoY. Guna mencapai target, Samsul bilang pihaknya tetap akan memberikan produk dan layanan terbaik melalui relationship manager sesuai solusi keuangan yang dibutuhkan oleh nasabah BNI.

Sementara Commonweaalth Bank menilai masih terlalu dini untuk menilai apakah penurunan IHSG saat ini akan berdampak signifikan terhadap bisnis wealth management tahun ini. Pasalnya, tekanan pasar saham di awal tahun ini diperkirakan hanya bersifat sementara.




TERBARU

[X]
×