kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelemahan IHSG menyeret dana kelolaan Wealth Management industri perbankan


Minggu, 16 Februari 2020 / 17:14 WIB
Pelemahan IHSG menyeret dana kelolaan Wealth Management industri perbankan
ILUSTRASI. Dana kelolaan Wealth Management perbnkan terus berkurang


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

Menurut Ivan Jaya, EVP, Head of Wealth Management & Premier Banking Commonwealth Bank, potensi perbaikan pasar saham masih besar. Pertumbuhan perekonomian Indonesia di kisaran 5,02% tetapi masih memiliki fundamental yang cukup kuat dengan ditopang perbaikan ekspor dan konsumsi rumah tangga yang cukup baik.

Selain itu, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Day Reverse Repo Rate (BI7-DRRR) di level 5,0% untuk bulan ketiga, cadangan devisa per akhir Desember 2019 naik US$ 2,55 miliar ke level US$ 129,18 miliar, dan inflasi Indonesia tahun 2019 tercatat 2,72% yang merupakan level terendah dalam 10 Terakhir.

"Bahkan, Lembaga pemeringkat Moody’s Investor Service (Moody’s) mengafirmasi peringkat sovereign credit rating Indonesia pada level Baa2/outlook stabil pada 10 Februari lalu dan sebelumnya Fitch Ratings mempertahankan peringkat kredit Indonesia di BBB dengan outlook stabil," tambah Ivan.

Baca Juga: Moody’s sematkan peringkat utang Baa2 untuk Indonesia

Dengan tekanan di pasar saham, Commonwealth akan menawarkan produk wealth managemen sesuai profil resiko nasabahnya. Investor dengan profil resiko moderat sementara ini bisa mengalihkan portofolionya ke instrumen obligasi pemerintah yang lebih aman.

Sementara untuk berprofil resiko lebih agresif, Ivan menilai saat ini merupakan kesempatan untuk mengakumulasi reksadana saham yang berkapitalisasi besar ( big cap ) karena P/E ratio yang cukup murah dibandingkan rata-rata 5 tahun terakhir."Kami juga menyarankan diversifikasi ke reksadana offshore syariah yang tahun lalu cukup baik imbal hasilnya," katanya.

Meskipun kondisi pasar saham masih tertekan, Commonwealth menargetkan dana kelolaan wealth management tahun ini tumbuh 10%. Bank ini menyakini bisa mengejar pertumbuhan tersebut karena memiliki produk investasi yang beragam dan prospek IHSG ke depan dinilai masih akan lebih baik dari tahun lalu.

Tahun lalu, assets under management (AUM) Commonwealth tumbuh sekitar 3%-5% meskipun pasar saham stagnan. Sedangkan dana kelolaan yakni gabungan dari dana pihak ketiga dan AUM bank ini tercatat Rp 30 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×