kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,78   7,44   0.82%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelemahan Rupiah Diklaim Belum Berdampak pada Nasabah Tajir di Sejumlah Bank


Senin, 22 April 2024 / 08:05 WIB
Pelemahan Rupiah Diklaim Belum Berdampak pada Nasabah Tajir di Sejumlah Bank
ILUSTRASI. Logo BCA. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang sedang dalam tren pelemahan dinilai belum berdampak terhadap jumlah simpanan nasabah kelas atas atau premier.

Untuk diketahui, Kurs rupiah tengah keteteran menghadapi penguatan dolar AS. Rupiah bahkan terjerembab ke level Rp 16.260 per dolar AS pada Jumat lalu (19/4).

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, secara umum, fluktuasi nilai tukar rupiah belum berdampak terhadap bisnis priority banking BCA.

Per Februari 2024, ada lebih dari 190.000 nasabah BCA Solitaire dan Prioritas. Total asset under management (AUM) nasabah BCA Solitaire dan Prioritas naik sekitar 20% secara tahunan pada saat yang sama.

Baca Juga: Suku Bunga Tetap Tinggi, NIM Perbankan Terus Turun

"Kami optimistis bisnis priority banking akan tetap tumbuh sepanjang 2024. BCA berkomitmen memberikan produk dan layanan keuangan terbaik sesuai kebutuhan seluruh nasabah, termasuk anggota BCA Solitaire dan Prioritas," ujar Hera kepada kontan.co.id, Jumat (19/4).

Hera menuturkan, BCA senantiasa melakukan berbagai upaya diferensiasi untuk menjaga dan meningkatkan kualitas layanan. Beragam layanan untuk nasabah BCA Solitaire dan Prioritas seperti informasi Privilege pada aplikasi myBCA, memfasilitasi nasabah berjejaring dan mengembangkan bisnisnya, serta menghadirkan Business Community dan BCA Young Community.

"Kami berharap upaya pengembangan tersebut dapat mengukuhkan posisi BCA sebagai penyedia layanan priority banking pilihan nasabah BCA Solitaire dan Prioritas," imbuhnya.

Adapun Lanny Hendra, Wealth and Personal Banking Director, HSBC Indonesia mengungkapkan, nasabah premier pada umumnya belum menunjukkan perubahan kebiasaan signifikan terhadap pelemahan nilai tukar.

Baca Juga: BSI Targetkan Pertumbuhan Bisnis Emas Sebesar 30% pada Tahun 2024

"Dari situasi saat ini juga, kami menekankan pentingnya nasabah untuk tetap tenang dan memiliki strategi investasi yang tepat dalam menyeimbangkan portofolio mereka, serta dapat melihat peluang di balik tantangan yang ada," ujar Lanny.

Menurutnya, HSBC senantiasa mendampingi nasabah dalam setiap perjalanan investasinya di segala kondisi dengan memberikan berbagai update yang dibutuhkan yang kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai instrumen investasi yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×