Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simpanan dana nasabah tajir di perabankan menunjukkan tren positif di sepanjang tahun 2023 seiring dengan tren suku bunga yang tinggi.
Data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per November 2023 yang mencatat simpanan dengan tiering nomimal di atas Rp 5 miliar naik 1,6% secara tahunan atau year on year (YoY) dengan total simpanan sebesar Rp 4.369 triliun.
Pada periode yang sama, jumlah rekening deposito nasabah tajir di perbankan juga mengalami peningkatan, yakni tercatat sebanyak 135.147 rekening per November 2023, atau naik sekitar 4,8% YoY dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Sejumlah perbankan juga membenarkan adanya kenaikan tersebut didorong oleh tingginya suku bunga acuan atau era bunga tinggi di sepanjang tahun 2023.
Baca Juga: Bank BJB Proyeksikan Suku Bunga Deposito Akan Turun Sejalan dengan BI Rate
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) misalnya, yang mencatatkan tren simpanan dana nasabah tajir meningkat sepanjang tahun 2023 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kepala Divisi Wealth Management BTN Frengky Rosadrian mengatakan, pertumbuhan simpanan nasabah tajir terutama didominasi dari segmen rekening dengan saldo di atas Rp10 miliar dengan persentase pertumbuhan sebesar 14,71% YoY.
Sementara itu untuk segmen simpanan deposito didominasi rekening dengan saldo Rp 50 juta sampai dengan Rp 5 miliar yang pertumbuhan mencapai 6,61% YoY.
"Produk yang saat ini paling diminati nasabah adalah deposito dengan jangka waktu 3 bulan," kata Frengky kepada Kontan, Sabtu (6/1).
Frengky menyebut pihaknya memproyeksikan ke depannya pertumbuhan deposito BTN terutama akan terjadi di segmen simpanan deposito dengan total himpunan dana diperkirakan bisa tembus hingga Rp10 triliun, dimana pertumbuhan deposito di atas Rp5 miliar diproyeksikan akan menyentuh angka Rp 4 triliun
Senada, PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) juga mencatatkan tren yang positif untuk himpunan simpanan nasabah tajir di sepanjang tahun 2023.
Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi mengatakan peningkatan simpanan nasabah tajir di atas Rp5 miliar mengalami peningkatan sebesar 5,2% YoY yang mana sebagian besar berjangka waktu/tenor 1 dan 3 bulan.
"Kami melihat naiknya suku bunga simpanan di tahun 2023 telah meningkatkan minat masyarakat untuk menyimpan dananya khususnya dalam instrumen deposito," kata dia kepada Kontan, Sabtu (6/1).
Baca Juga: Hingga Akhir Tahun 2023, BTN Telah Pangkas Kredit Macet Sekitar Rp 900 Miliar
Ruddy juga bilang ke depannya seiring dengan proyeksi suku bunga yang sudah mencapai peak bahkan berpeluang melandai di semester kedua, para nasabah khususnya di segmen high networth akan cermat dalam mencari alternatif instrumen agar dananya lebih produktif.
Dia juga merinci selain deposito, nasabah tajir juga menyimpan dananya di berbagai alternatif produk investasi yang ditawarkan bank seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI) atau produk-produk wealth management seperti reksadana.
"Bahkan untuk produk equity, nasabah dapat berinvestasi dalam instrumen saham melalui anak usaha kami BJB sekuritas," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News