Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank sudah mengantisipasi risiko pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Lalu, bagaimana efek pelemahan rupiah ke bisnis treasury bank?
Bob Tyasika Ananta, Direktur Manajemen Risiko PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menjelaskan bisnis treasury bank sebenarnya terbagi menjadi dua. "Pertama adalah bisnis treasury untuk mengamankan kekayaan bank," kata Bob, Kamis (31/5).
Sedangkan fungsi kedua adalah sebagai unit bisns yang menghasilkan keuntungan. Namun Bob bilang sebagai unit bisnis, biasanya manajemen di treasury sudah mengantisipasi terkait fluktuasi kenaikan dan penurunan nilai tukar.
Sehingga meskipun nilai tukar melemah atau menguat, bisnis treasry ini tetap bisa menghasilkan keuntungan. Bob bilang, bisnis yang berpotensi terdorong pelemahan rupiah adalah bisnis hedging.
Hal ini karena dengan pelemahan rupiah, diproyeksi layanan hedging nasabah akan naik. Saat ini sebagai gambaran porotolio valas menyumbang 15% dari total bisnis BNI.
Selain itu, fee based income dari treasury juga diperkirakan akan mengalami kenaikan seiring fluktuasi kurs.
Mohammad Irfan Direktur Manajemen Risiko PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bilang untuk mengantisipasi risiko valas bank memastikan pendapatan dengan pinjaman mempunyai currency yang sama.
"Bank akan memberi perhatian lebih pada debitur misalnya yang mempunyai pendapatan rupiah namun kredit dalam dollar," kata Irfan dalam kesempatan yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News