kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemain Securities Crowdfunding Terus bertambah, Prospek Industri Makin Cerah


Jumat, 15 Juli 2022 / 17:45 WIB
Pemain Securities Crowdfunding Terus bertambah, Prospek Industri Makin Cerah
ILUSTRASI. Crowdfunding. (KONTAN/Muradi)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang industri security crowdfunding untuk menjadi pilihan investasi pada era ekonomi digital terbuka lebar. Jumlah pemain di industri ini pun terus bertambah dan siap membuat industri ini semakin merekah.

Yang terbaru, ada PT Fintek Andalan Solusi Teknologi (Fulusme) yang telah mengantongi izin usaha dari OJK pada awal Juli ini. Saat ini jumlah penyelenggara securities crowdfunding yang telah berizin OJK ada sekitar 10 pemain.

Wakil Ketua Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) Heinrich Vincent mengatakan, jumlah penyelenggara securities crowdfunding masih bakal bertambah secara pesat. Sebab, saat ini menurutnya ada beberapa pemain yang sedang mengajukan izin.

Memang, jumlah dana yang disalurkan oleh industri ini telah mencapai sekitar Rp 552,4 miliar hingga semester I-2022. Angka tersebut bahkan sudah melebihi total dana yang disalurkan industri ini sepanjang 2021 yang sekitar Rp 412 miliar, berdasarkan catatan ALUDI.

Baca Juga: Simak Prospek Securities Crowdfunding

“Diprediksi menjadi Rp 750 miliar di akhir tahun ini,” ujar Heinrich.

Menurutnya, semakin banyaknya pemain di industri ini akan semakin mudah untuk melakukan edukasi pasar bersama-sama. Sebab, ia menilai awareness masyarakat terkait keberadaan industri ini masih menjadi tantangan.

Heinrich yang juga sebagai bos salah satu pemain, Bizhare, menyebutkan di perusahaannya terus berkolaborasi dengan partner untuk meningkatkan jumlah calon penerbit sukuk dan juga investor secara lebih pesat.

Sebagai informasi, total pendanaan terkumpul pada separuh pertama 2022 telah mencapai lebih dari Rp 121 miliar, dengan 24%-nya berasal dari 11 penerbit Sukuk dari berbagai industri dan vendor korporasi swasta seperti Unilever, Indofood, hingga vendor pemerintahan seperti Pemprov DKI Jakarta. 

Dari sisi investor, Bizhare pun mencatat peningkatan lebih dari 300% secara ytd dengan total investor hingga mencapai hampir 200.000 investor dari seluruh Indonesia.

“Sekitar 50% dari pengguna melakukan investasi berulang untuk berbagai efek bisnis yang ditawarkan melalui Bizhare,” imbuhnya.

Sementara itu, pertumbuhan pun juga dirasakan oleh platform LandX dimana hingga pertengahan tahun ini telah menghimpun dana senilai Rp 102,73 miliar dari 22 bisnis. 

Baca Juga: Makin Semarak, Securities Crowdfunding Bisa Jadi Pilihan Investasi Menarik

Secara akumulasi dari sejak berdiri di 2020, LandX telah membantu 44 bisnis mendapatkan pendanaan sebesar Rp 226,69 miliar.

Direktur LandX Ghifari Ismail bilang di semester II ini, pihaknya menargetkan bisa memberikan kepada bisnis yang ingin melakukan ekspansi mencapai nilai Rp 150 miliar. Itu berarti, sepanjang 2022 ini, LandX menargetkan penyaluran mencapai Rp 250 miliar.

“Pelayanan kualitas kepada investor menjadi kunci keberhasilan bagi penyelenggara SCF untuk dapat dengan optimal membantu sinergi antara investor dan bisnis,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×