kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembayaran tanpa kontak makin diminati, hanya 16% berencana kembali ke konvensional


Kamis, 14 Januari 2021 / 23:25 WIB
Pembayaran tanpa kontak makin diminati, hanya 16% berencana kembali ke konvensional
ILUSTRASI. Pengguna kendaraan bermotor kini dapat membeli bahan bakar di SPBU Shell hanya dengan sekali tap menggunakan kartu Visa contactless.


Reporter: Sri Sayekti | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Seiring pandemi COVID-19 yang melanda hampir satu tahun ini serta peran teknologi pembayaran digital yang semakin esensial di seluruh dunia, pergeseran perilaku konsumen terlihat semakin permanen memasuki tahun 2021.

Menurut hasil studi Visa global bertajuk "Visa Back to Business Study - 2021 Outlook", Visa menemukan bahwa transformasi usaha kecil dan mikro ("UKM") ke arah perdagangan digital akan terus berlanjut di tahun baru ini. Sejumlah area semakin menjadi perhatian seperti keamanan, pencegahan penipuan, dan fitur pembayaran yang makin umum seperti 'buy now, pay later’ serta penerimaan pembayaran mobile.

Berdasarkan studi tersebut, pada akhir tahun 2020, 82% UKM yang disurvei mengungkapkan bahwa mereka beranjak mengadopsi teknologi digital baru untuk mengikuti perubahan perilaku konsumen. Menyambut tahun 2021, para pelaku UKM ini semakin mempertimbangkan sejumlah teknologi pembayaran yang dinilai vital dalam memenuhi ekspektasi konsumen saat ini, di antaranya software manajemen keamanan dan penipuan (47%), penerimaan pembayaran nirsentuh/contactless atau mobile (44%), pemrosesan pembayaran melalui perangkat mobile (41%), fitur pembayaran cicilan atau ‘buy now, pay later’ (36%) dan teknologi backend pembayaran digital (31%).

“Berkaca dari tahun 2020, kami melihat bahwa pengalaman pembayaran digital, seperti contactless dan eCommerce, paling diminati akibat dorongan kebutuhan masyarakat dan telah semakin beranjak menjadi kebiasaan sehari-hari”, ungkap Kevin Phalen, Global Head of Business Solutions, Visa.

“Apabila tahun 2020 merupakan era pembayaran contactless dan eCommerce, hasil studi ini memberitahu kita bahwa tahun 2021 akan semakin menegaskan isu keamanan dan pencegahan penipuan, serta uji coba lebih banyak lagi perangkat perdagangan digital baru yang dapat membantu bisnis bertumbuh.”

Semua negara yang disurvei telah mengadopsi teknologi pembayaran baru secara cepat dan perubahan perilaku konsumen terkait perdagangan. Temuan tambahan dari studi di Brasil, Kanada, Jerman, Hong Kong, Irlandia, Rusia, Singapura, Uni Emirat Arab (UEA), dan Amerika Serikat, menyoroti besarnya dampak dari tahun 2020 dan ekspektasi untuk tahun 2021:

Jalan Menuju Pemulihan UKM pada tahun 2021

•    Pembayaran contactless akan semakin digunakan: Penggunaan pembayaran contactless mengalami peningkatan secara global pada tahun 2020 seiring konsumen mencari cara membayar yang lebih aman di tengah pandemi. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun baru. Faktanya, pada bulan Juni 2020, hanya 20% UKM yang menawarkan pembayaran contactless untuk pertama kalinya. Saat ini, 39% UKM mengungkapkan telah menerima pembayaran digital baru. Hampir tiga dari empat (74%) UKM berharap konsumen akan terus memilih pembayaran contactless bahkan setelah vaksin COVID-19 tersedia luas.

•    Pelaku UKM melayani konsumen di manapun: Para pelaku UKM secara berkelanjutan menerapkan cara baru agar mampu melayani konsumen di mana mereka berada saat ini: online. Secara global, 82% pemilik UKM telah memperbarui cara berbisnis mereka untuk memenuhi permintaan pembayaran digital yang terus meningkat. Jumlah ini meningkat dari 67% pada pertengahan tahun 2020 saat Visa Back to Business Study pertama dirilis.

•    Memerangi penipuan: Pelaku usaha yang paham teknologi (52%) memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk berinvestasi di teknologi keamanan dan pencegahan penipuan dibandingkan dengan pelaku usaha baru (39%). Memahami pentingnya mengantisipasi dan merespon potensi penipuan akan terus menjadi keunggulan di tahun 2021 seiring dengan pergeseran menuju penjualan digital terus berlanjut. Terlepas dari kekhawatiran yang ada, tingkat penipuan secara global tetap berada di posisi terendah, sekitar $0,007 untuk setiap $ 1,00 .

Tahun Baru Membawa Kebiasaan Baru bagi Konsumen
•    Preferensi konsumen: Dengan cepatnya, konsumen menempatkan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 sebagai prioritas saat berbelanja, yang memicu peralihan pesat ke perdagangan yang minim kontak fisik. Dua pertiga (65%) konsumen yang disurvei menyatakan lebih memilih menggunakan pembayaran contactless sesering mungkin dan hanya 16% yang mengatakan akan kembali ke metode pembayaran konvensional pasca pandemi.

•    Pembeli menyadari pentingnya keselamatan: Meskipun fokus protokol kesehatan umumnya adalah menggunakan masker saat berada dalam toko, konsumen juga tertarik alternatif pembayaran selain menggunakan uang tunai, tanda tangan, dan mengetik PIN. Sebanyak 47% konsumen mengatakan mereka tidak akan berbelanja di toko yang tidak menawarkan pembayaran contactless.

•    Higiene kartu: Higiene kartu tetap menjadi fokus utama konsumen dalam mencegah penyebaran virus Covid-19. Lebih dari tiga dari lima (62%) konsumen mengambil sejumlah langkah untuk menjaga higiene kartu kredit mereka, seperti menggunakan disinfektan pada kartu (31%).

Wawasan Regional: Upaya Memenuhi Kebutuhan Konsumen

•    Beradaptasi menghadapi era baru yang serba digital: Hampir semua pelaku UKM di Uni Emirat Arab (97%) dan Hong Kong (96%) telah menyesuaikan cara mereka berbisnis dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, dibandingkan dengan rata-rata pelaku UKM secara global sebesar 82%. Pada bulan Juni 2020, hanya dua dari lima UKM di Hong Kong (40%) yang menjual produk dan layanan secara online. Saat ini, hampir tiga dari lima (57%) menjual lebih banyak secara online, dibandingkan dengan rata-rata pelaku UKM secara global sebesar 44%.

•    Konsumen berbelanja secara digital dan lebih memerhatikan keamanan dan keselamatan: Secara global, 82% konsumen telah mengambil sejumlah tindakan tambahan untuk melindungi diri dari penipuan, dengan jumlah konsumen terbesar di UEA sebesar 90%. Hampir semua konsumen UEA (96%, dibandingkan dengan 61% secara global) juga telah menempuh langkah untuk menjaga higiene kartu kredit mereka, menjadikannya yang paling mengutamakan keselamatan dibandingkan dengan negara lainnya yang disurvei.

Sebagai pendukung jalannya perdagangan yang terpercaya, Visa akan terus memperkenalkan program dan sumber daya baru untuk meningkatkan komitmennya memberdayakan 50 juta UKM secara digital.

Setelah Visa Street Teams mengunjungi lebih dari 300.000 usaha kecil di 12 negara untuk menyediakan modul "back to business" pada tahun 2020, versi virtual dari program bertajuk The Virtual Breakroom: Back to Business Learning Series ini kini tersedia secara online untuk membekali setiap UKM dengan tutorial pembayaran contactless, pengembangan bisnis online, dan manajemen pemasaran digital/reputasi bagi pelaku usaha kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×