Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski secara industri, kinerja pembiayaan multifinance tumbuh satu digit, namun beberapa pemain mampu mencatatkan pertumbuhan dobel digit.
OJK menyatakan piutang pembiayaan perusahaan multifinance walau mengalami moderasi tercatat tumbuh di level 4,1% year on year (yoy) dari posisi Agustus 2018 senilai Rp 431,94 triliun.
Baca Juga: Penjualan mobil baru lesu, Permintaan pembiayaan mobil bekas Buana Finance naik
Salah satu perusahaan multifinance yang mencatatkan pertumbuhan dobel digit adalah PT BNI Multifinance.
Direktur Utama BNI Multifinance Hasan Gazali Palungan menyatakan, hingga Agustus 2019, pembiayaan baru tercatat sebesar Rp 840 miliar. Nilai ini tumbuh 24,4% di dibandingkan Agustus 2018 sebesar Rp 675 miliar.
“Komposisinya berupa pembiayaan operating lease sebesar Rp 36 miliar, modal kerja Rp 249 miliar, investasi Rp 498 miliar, dan Multiguna Rp 57 miliar. Penopangnya pembiayaan masih dari bisnis banking atau sektor produktif,” ujar Hasan kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.
Sedangkan total piutang pembiayaan BNI Multifinance hingga Agustus 2019 sebesar Rp 1,41 triliun. Naik sebesar 38,47% dibandingkan posisi Agustus 2018 sebesar Rp 1,01 triliun.
Baca Juga: OJK beri restu bagi BPR dan fintech untuk berkolaborasi
Hingga akhir tahun. BNI Multifinance ingin merealisasikan piutang pembiayaan hingga Rp 2,5 triliun.
Anak perusahaan dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) ini, mengakui sektor produktif akan tetap menjadi andalan perusahaan. Lantaran mendukung bisnis induk perusahaan yang kuat pada bisnis banking atau sektor korporasi.
Hasan menyatakan itulah menjadi alasan bagi BNI Multifinance melengkapi kebutuhan nasabah BNI yang membutuhkan pembiayaan non bank.
Baca Juga: Kredit Pintar sebut ada tiga ranah dalam berkolaborasi dengan BPR
Sehingga penurunan penjualan mobil tidak mempengaruhi kinerja BNI Multifinance. Berbeda dengan perusahaan multifinance yang teafiliasi dengan agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang fokus pada pembiayaan produk yang dihasilkan ATPMnya misalnya kendaraan roda dua atau empat.
Memang berdasarkan data Gaikindo, penjualan dari pabrikan ke diler (wholesales) yang diolah PT Astra International Tbk tercatat penjualan mobil periode sepanjang Januari-Agustus 2019 tercatat sampai 660.286 unit, turun 13,5% dari periode sama 2018 yang mencapai 763.444 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News