kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.658   20,00   0,12%
  • IDX 8.184   17,84   0,22%
  • KOMPAS100 1.144   4,60   0,40%
  • LQ45 837   0,23   0,03%
  • ISSI 284   -0,42   -0,15%
  • IDX30 441   0,53   0,12%
  • IDXHIDIV20 509   0,80   0,16%
  • IDX80 128   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 138   -0,14   -0,10%
  • IDXQ30 140   -0,44   -0,31%

Pembiayaan BSI Tembus Rp 300 Triliun, Tumbuh 12,65% per Kuartal III 2025


Kamis, 30 Oktober 2025 / 12:29 WIB
Pembiayaan BSI Tembus Rp 300 Triliun, Tumbuh 12,65% per Kuartal III 2025
ILUSTRASI. Total pembiayaan BSI hingga September 2025 telah mencapai Rp 300,85 triliun per September 2025 atau tumbuh 12,65% secara tahunan (YoY).


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) catat penyaluran kredit atau pembiayaan hingga kuartal III 2025 melaju lebih tinggi daripada rata-rata industri perbankan nasional.

Dicatat total pembiayaan BSI hingga September 2025 telah mencapai Rp 300,85 triliun atau tumbuh 12,65% secara tahunan (YoY). Ada pun, rata-rata kredit industri hanya sebesar 7,7% YoY pada September 2025.

“Posisi ini dibandingkan industri lebih baik dan secara posisi hal ini menunjukkan proses intermediasi yang juga berjalan dengan baik,” ujar Direktur Manajemen Risiko BSI Grandhis Helmi Harumansyah dalam paparan kinerja BSI kuartal III 2025, Rabu (29/10/2025).

Baca Juga: Saham Tertekan, BRI Masih Punya Budget Buyback Senilai Rp 2,5 Triliun

Kualitas pembiayaan berada di level yang terjaga dengan tingkat kredit macet bruto (Non-Performing Financing/NPF Gross) sebesar 1,84% dari 1,97%, sedangkan NPF net sedikit menurun ke 0,55% dari 0,56%. 

Jika dirinci pembiayaan (YoY). Mayoritas pembiayaan di kontribusi segmen Ritel UMKM dan Konsumer termasuk emas sebesar Rp 217,86 triliun dengan komposisi sebesar 72,42% disusul segmen Wholesale sebesar Rp 82,89 triliun atau mengomposisi 27,58%.

Kata Grandhis, bisnis wholesale berkontribusi kurang lebih 25% dari total portofolio pembiayaan BSI. Sedangkan 75% lainnya merupakan pembiayaan di bisnis retail dan konsumer. 

BSI masih menjadikan emas sebagai produk unggulan. Sejak peluncuran layanan bulion oleh pemerintah 26 Februari 2025, bisnis emas BSI tumbuh melesat 72,82% (YoY) mencapai Rp18,76 triliun yang terdiri atas Cicil Emas Rp10,32 triliun tumbuh 106,36% (YoY), dan Gadai Emas Rp8,44 triliun tumbuh 44,1 9% (YoY).

 

Selain pembiayaan emas, BSI juga mencatatkan pertumbuhan Tabungan E-mas dengan saldo kelolaan 1,15 ton, penjualan 1,69 ton dan CIF rekening emas mencapai 200 ribu.

Melesatnya pembiayaan emas juga mendorong pembiayaan Konsumer BSI naik 15,02% dengan outstanding Rp167,62 triliun. Adapun sektor-sektor produktif yang menopang pembiayaan wholesale BSI yakni pada sektor Telekomunikasi, Agrobisnis, dan Transportasi.

Selanjutnya: Promo Sushikun AMA5ING sampai 16 November, All You Can Eat Sushi Cuma Rp 99K/Pax

Menarik Dibaca: Promo Sushikun AMA5ING sampai 16 November, All You Can Eat Sushi Cuma Rp 99K/Pax

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×