Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Test Test
JAKARTA. Minat masyarakat membeli produk elektronik dan furniture secara kredit pada semester I-2010 cukup besar. Salah satu perusahaan pembiayaan (multifinance) yang merasakan imbas kenaikan pembiayaan produk elektronik dan furniture di paruh pertama 2010 itu adalah Federal International Finance (FIF Spektra).
Hingga Juli 2010, anak usaha PT Astra International Tbk ini mencatat penyaluran kredit produk elektronik dan furniture miliknya mencapai Rp 723 miliar. Tanpa menyebutkan nilai total realisasi pembiayaannya, Head of Corporate Communication and External Relation FIF, Renata Catur bilang, penyaluran kredit elektronik dan furniture berkontribusi besar mendongkrak kinerja penyaluran kredit perusahaan di semester I-2010. “Pertumbuhannya kira-kira 25% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” ujar Renata kepada KONTAN, Senin (18/10).
Lebih lanjut, dia optimistis, permintaan pembiayaan elektronik dan furniture akan terus melambung pada Agustus hingga September 2010 ini. Sebab, kedua bulan tersebut bertepatan dengan masuknya bulan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri.
Setelah itu, pasar kembali melesu pada satu bulan usai momen Idul Fitri. Pemulihan lonjakan pembiayaan produk elektronika dan furniture baru kembali terjadi lagi di bulan-bulan menjelang akhir tahun. “Apalagi menjelang penghujung tahun, saya kira, bonus akhir tahun akan mendorong orang untuk membeli elektronik atau furniture,” jelas Renata.
General Manager FIF Rizwan Setiawan sebelumnya menuturkan, FIF pada tahun ini mematok target total pembiayaan sebesar Rp 17 triliun. Nah, dari nilai tersebut sebesar Rp 1,3 triliun merupakan target untuk pembiayaan produk elektronik dan furniture. Sementara sisanya adalah target pembiayaan kendaraan bermotor roda dua. Di paruh pertama tahun ini, FIF Spektra berhasil menyalurkan kredit untuk kendaraan roda dua sebesar Rp 599 miliar.
Adapun langkah atau Strategi yang bakal diterapkan FIF demi mengejar target pembiayaannya di tahun ini antara lain dengan mengutamakan pengembangan pasar ke pertokoan di daerah.
Pasar di daerah menjadi potensial lantaran kebanyakan multifinance hingga kini masih lebih mengutamakan tawaran kredit di pusat perbelanjaan di kota-kota besar seperti mal. Strategi lain, adalah memanfaatkan database nasabah aktif FIF yang kini berjumlah 2,8 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
