Reporter: Febrina Ratna Iskana, Fitri Nur Arifenie | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Bisnis pembiayaan elektronik semakin gurih. Dari tahun ke tahun, permintaan kredit elektronik di dalam negeri kian bertambah. Diproyeksikan, pembiayaan elektronik akan bertumbuh 15% hingga 20% hingga akhir tahun ini.
Suwandi Wiratno, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengatakan, ceruk bisnis pembiayaan elektronik di Indonesia cukup lebar. Apalagi, pemainnya tidak terlalu banyak. Sehingga, kompetisi tidak seketat di pembiayaan kendaraan bermotor.
Tahun ini, Suwandi bilang, Indonesia kedatangan pemain baru di pembiayaan elektronik yakni Home Credit. Kendati demikian, Suwandi optimistis jika perusahaan pembiayaan elektronik lokal bisa bersaing. "Persaingan pemain ada tapi masing-masing punya pasar sendiri ada yang memilih di kulkas, televisi dan lainnya," ujar Suwandi kepada KONTAN, Selasa (22/7).
Tahun lalu, total kredit industri pembiayaan mencapai Rp 380 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar 65% merupakan pangsa pasar mobil dan elektronik. Nah, pada tahun ini, Suwandi memperkirakan, kredit industri pembiayaan akan meningkat 10% menjadi Rp 418 triliun. "Untuk komposisinya masih sama, mobil dan elektronik sekitar 65%," jelas Suwandi.
Berbagai promosi
Salah satu pemain pembiayaan elektronik, PT Astra Multi Finance (FIF Spektra) berhasil menaikkan penyaluran kreditnya. Darwan Tirtayasa, Presiden Direktur FIF Spektra mengatakan, sampai Juni 2014, total penyaluran kredit elektronik FIF Spektra mencapai Rp 1,4 triliun atau meningkat 19% dibandingkan semester pertama tahun lalu.
Kendati meningkat, jumlah kredit yang disalurkan pada enam bulan pertama tahun ini masih belum separuh dari target. Namun, Darwan optimisitis, pihaknya bisa mencapai target tahun ini. "Mudah-mudahan akhir tahun ini bisa tercapai, atau bahkan mungkin bisa lebih dari Rp 3 triliun," kata Darwan.
FIF Spektra akan memanfaatkan momen Ramadan dan Lebaran untuk menggenjot pembiayaan di semester kedua tahun ini. Pasalnya, dua minggu menjelang Lebaran, penjualan elektronik meningkat. Darwan memprediksi, pada bulan ini penyaluran kredit elektronik akan meningkat 10% sampai 15% dibandingkan dengan bulan-bulan biasa.
FIF Spektra sudah menyiapkan beberapa strategi untuk merebut pasar. Salah satunya adalah gencar melakukan kegiatan promosi untuk menggaet pelanggan. "Biasanya kredit barang elektronik itu ada uang muka dan biaya administrasi, kami berikan keringanan di hal tersebut. Ini salah satu dari beberapa program promosi yang kami berikan," kata Darwan.
FIF Spektra juga memasang strategi repeat order alias pembelian berulang kepada konsumen. Strategi repeat order ini terbukti jitu mendongkrak bisnis kredit elektronik.
Kata Darwan, sekitar 50% dari realisasi penyaluran kredit di bulan Juni berasal dari repeat order. Sisanya dari kredit baru. " Jika konsumen puas, ketika ditawarkan kembali mereka mengambil kredit lagi," kata Darwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News