Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance menilai pembiayaan kendaraan listrik masih memiliki potensi besar dan akan terus bertumbuh ke depannya.
Hal itu juga yang disampaikan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance). Oleh karena itu, WOM Finance menyatakan masih akan terus mengembangkan bisnis tersebut ke depannya.
Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa mengatakan penjualan kendaraan listrik yang terus bertumbuh dari tahun ke tahun tak terlepas dari minat masyarakat akan Electronic Vehicle (EV) yang makin marak.
"Dengan demikian, prospek pembiayaan kendaraan listrik pada tahun ini dinilai masih akan terus meningkat. Salah satu faktornya, yakni mulai adanya pergeseran tren masyarakat yang semula pada kendaraan konvensional mulai beranjak ke kendaraan listrik yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Hal itu juga dapat dilihat makin eksisnya merek-merek kendaraan listrik yang hadir di Indonesia," ungkapnya kepada Kontan, Senin (19/2).
Baca Juga: Fokus Digitalisasi, Sejumlah Perusahaan Multifinance Siapkan Anggaran Jumbo
Cincin mengatakan WOM Finance belum memiliki target spesifik pembiayaan kendaraan listrik untuk tahun ini. Meskipun demikian, dia bilang perusahaan optimistis pembiayaan kendaraan listrik dapat terus tumbuh dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk memaksimalkan potensi pembiayaan kendaraan listrik, Cincin menerangkan WOM Finance akan terus melakukan penetrasi pasar untuk segmen tersebut. Adapun strategi yang dilakukan, yaitu kerja sama dengan pemegang merek, program dan promo yang ditawarkan, special rate bagi konsumen, serta campaign dan gimmick menarik dari perusahaan.
Cincin mengatakan WOM Finance sejauh ini telah bekerja sama dengan lebih dari 8 merek motor listrik yang ada di Indonesia. Dia bilang upaya kerja sama itu masih akan terus diperluas dengan merek-merek lain yang ada melihat potensi sejauh ini sudah terdapat lebih dari 40 merek kendaraan listrik yang terdaftar di Indonesia.
"Oleh karena itu, kesempatan untuk mengembangkan pasar di segmen tersebut masih sangat luas," kata Cincin.
Selain WOM Finance, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) juga memproyeksikan pembiayaan kendaraan listrik pada tahun ini masih akan terus bertumbuh. Direktur Portofolio Adira Finance Harry Latif menyebut hal itu seiring dengan makin meningkatnya antusias permintaan masyarakat.
"Oleh karena itu, pembiayaan kendaraan listrik perusahaan pada tahun ini ditargetkan meningkat 2 kali lipat dibandingkan pencapaian pada 2023," ungkapnya kepada Kontan, Senin (19/2).
Adira Finance diketahui mencatatkan pembiayaan kendaraan listrik mencapai Rp 189 miliar sepanjang 2023. Untuk mencapai target tersebut, Harry menyampaikan perusahaan akan melakukan beberapa strategi.
Baca Juga: Sejumlah Multifinance Raih Kinerja Positif Penyaluran Pembiayaan pada Januari 2024
Adapun strateginya, yakni memberikan program promosi kepada konsumen sehingga dapat menarik permintaan atas kendaraan listrik, serta melakukan penetrasi dan menjalin kerja sama dengan brand-brand kendaraan listrik baru hingga dealer-dealer.
Meskipun pembiayaan listrik diperkirakan masih akan terus bertumbuh, Harry tak memungkiri ada sejumlah hal yang perlu diwaspadai, yang mana menjadi tantangan bagi perusahaan.
Salah satunya, harga kendaraan listrik yang relatif masih cukup mahal dibandingkan dengan kendaraan non listrik. Dengan demikian, penyaluran pembiayaan segmen kendaraan listrik masih cukup kecil di industri multifinance.
"Selain itu, masih terbatasnya infrastruktur yang akan mendukung kendaraan listrik, seperti kurangnya pos-pos pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia sehingga diperlukan adaptasi dan product knowledge yang lebih baik. Ditambah harga jual kembali (resale value) pada kendaraan listrik masih belum ada kepastian mengingat pasarnya masih relatif baru dan sedikit," katanya.
Harry menerangkan pada Januari 2024, pembiayaan kendaraan listrik Adira Finance tercatat mengalami kenaikan signifikan menjadi sebesar Rp 25 miliar. Namun, dia bilang porsi pembiayaan kendaraan listrik pada perusahaan masih relatif kecil.
Sementara itu, PT BNI Multifinance atau BNI Finance optimistis pembiayaan kendaraan listrik perusahaan akan bertumbuh pada tahun ini. Direktur Bisnis BNI Multifinance Albertus Hendi mengatakan hal itu disebabkan juga ada beberapa brand baru dan model baru dari brand existing yang memungkinkan pasar kendaraan listrik diperkirakan tumbuh signifikan.
Albertus menyebut BNI Finance telah mencatatkan pembiayaan kendaraan listrik pada Januari 2024 mencapai Rp 5 miliar.
"Nilai itu tumbuh 150%, jika dibandingkan Januari 2023," katanya kepada Kontan, Senin (19/2).
Albertus mengatakan BNI Finance menargetkan pembiayaan kendaraan listrik pada 2024 mencapai Rp 150 miliar. Adapun angka itu naik 100% dari target tahun sebelumnya.
Albertus menambahkan sejauh ini perusahaannya telah menjalin kerja sama terkait kendaraan listrik dengan sejumlah brand ternama, seperti Mercedes, BMW, Volvo, Toyota, Citroen, hingga Wuling. Dia mengatakan BNI Finance akan menjalin kerja sama pada tahun ini dengan brand asal Tiongkok, BYD. Adapun total penyaluran pembiayaan BNI Finance sepanjang 2023 mencapai Rp 3,2 triliun.
Adapun perusahaan multifinance Mandiri Utama Finance (MUF) mencatatkan kinerja positif penyaluran pembiayaan kendaraan listrik. Hal itu tak terlepas dari potensi kendaraan listrik yang masih cerah.
Direktur Utama MUF Stanley Setia menerangkan pada Januari 2024, perusahaan berhasil menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik sebesar Rp 11 miliar.
"Nilai tersebut tumbuh signifikan sebesar 124%, jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu," ucapnya kepada Kontan, Senin (19/2).
Baca Juga: Multifinance Bakal Tancap Gas Usai Pemilu
Stanley menyampaikan pertumbuhan itu sejalan dengan perkembangan kendaraan listrik di Indonesia yang berkembang cukup baik dengan kehadiran berbagai merek dan model baru. Dia meyakini kendaraan listrik akan terus berkembang cepat ke depannya seiring dengan terus berkembangnya teknologi kendaraan listrik dan makin meningkatnya akseptasi masyarakat akan berbagai keunggulan kendaraan listrik.
Oleh karena itu, Stanley bilang MUF akan menjadikan pembiayaan kendaraan listrik sebagai salah satu segmen pembiayaan yang terus diperhatikan perkembangannya meski secara nilai belum mencanangkan target pembiayaan tertentu pada tahun ini.
Untuk memaksimalkan potensi pembiayaan kendaraan listrik, MUF akan menerapkan sejumlah strategi. Salah satunya memperluas kerja sama pembiayaan dengan berbagai merek kendaraan listrik yang sesuai dengan kriteria. Ditambah menghadirkan paket pembiayaan yang lengkap dengan berbagai program menarik untuk segmen-segmen tertentu.
Saat ini, Stanley menyebut MUF telah bekerja sama terkait pembiayaan dengan berbagai merek kendaraan listrik baik roda dua maupun roda empat, di antaranya Honda, Yamaha, Alva, Gesit, dan Volta untuk roda dua. Selanjutnya, Hyundai, Wuling, hingga MG untuk kendaraan roda empat.
"Pastinya kami akan terbuka lebar untuk terus memperluas kerja sama pembiayaan dengan berbagai merek kendaraan listrik lain ke depannya," kata Stanley.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News