kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.776.000   7.000   0,40%
  • USD/IDR 16.565   20,00   0,12%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Pembiayaan Kendaraan Listrik Multifinance Mencapai Rp 16,69 Triliun per November 2024


Jumat, 10 Januari 2025 / 06:06 WIB
Pembiayaan Kendaraan Listrik Multifinance Mencapai Rp 16,69 Triliun per November 2024
ILUSTRASI. Pelanggan mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Makassar, Sulawesi Sealatan, Kamis (9/1/2025). ANTARA FOTO/Arnas Padda/foc.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pembiayaan kendaraan listrik perusahaan multifinance per November 2024 mencapai Rp 16,69 triliun. Adapun porsi pembiayaan kendaraan listrik masih terbilang mini.

"Porsinya sebesar 1,81%, dari total piutang pembiayaan per November 2024," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Kamis (9/1).

Agusman memperkirakan, pembiayaan kendaraan listrik akan terus meningkat. Hal itu seiring dengan kinerja pembiayaan kendaraan listrik yang masih tumbuh positif, ditambah adanya dukungan pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik.

OJK berharap pembiayaan kendaraan listrik oleh multifinance juga dapat berkontribusi dalam mendorong percepatan terbentuknya ekosistem green financing di Indonesia.

Baca Juga: Kredit Multifinance di Tahun 2025 Bakal Tumbuh Single Digit

Agusman menerangkan secara kinerja industri, piutang pembiayaan perusahaan multifinance sebesar Rp 501,37 triliun per November 2024. Nilai itu tumbuh sebesar 7,27%, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Dia menjelaskan porsi pembiayaan didominasi oleh pembiayaan multiguna sebesar 50,42%, lalu diikuti pembiayaan investasi sebesar 34,11%, dan modal kerja sebesar 9,79%.

OJK juga mencatat Non Performing Financing (NPF) Gross perusahaan pembiayaan pada November 2024 sebesar 2,71%. Angka itu meningkat, jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,60%.

Selanjutnya: Menunggu Data Ketenagakerjaan AS, Rupiah Diproyeksi Melemah Hari Ini, Jumat (10/1)

Menarik Dibaca: Cara Mudah Mematikan Reply Story di Instagram Anda, Ini Beberapa Langkahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×