kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.216   -112,00   -0,69%
  • IDX 6.844   12,02   0,18%
  • KOMPAS100 992   3,80   0,38%
  • LQ45 763   2,90   0,38%
  • ISSI 222   0,17   0,08%
  • IDX30 393   0,87   0,22%
  • IDXHIDIV20 457   1,32   0,29%
  • IDX80 112   0,41   0,37%
  • IDXV30 113   0,00   0,00%
  • IDXQ30 127   0,35   0,28%

Pembiayaan Kendaraan Listrik Multifinance Mencapai Rp 16,69 Triliun per November 2024


Jumat, 10 Januari 2025 / 06:06 WIB
Pembiayaan Kendaraan Listrik Multifinance Mencapai Rp 16,69 Triliun per November 2024
ILUSTRASI. Pelanggan mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Makassar, Sulawesi Sealatan, Kamis (9/1/2025). ANTARA FOTO/Arnas Padda/foc.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pembiayaan kendaraan listrik perusahaan multifinance per November 2024 mencapai Rp 16,69 triliun. Adapun porsi pembiayaan kendaraan listrik masih terbilang mini.

"Porsinya sebesar 1,81%, dari total piutang pembiayaan per November 2024," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Kamis (9/1).

Agusman memperkirakan, pembiayaan kendaraan listrik akan terus meningkat. Hal itu seiring dengan kinerja pembiayaan kendaraan listrik yang masih tumbuh positif, ditambah adanya dukungan pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik.

OJK berharap pembiayaan kendaraan listrik oleh multifinance juga dapat berkontribusi dalam mendorong percepatan terbentuknya ekosistem green financing di Indonesia.

Baca Juga: Kredit Multifinance di Tahun 2025 Bakal Tumbuh Single Digit

Agusman menerangkan secara kinerja industri, piutang pembiayaan perusahaan multifinance sebesar Rp 501,37 triliun per November 2024. Nilai itu tumbuh sebesar 7,27%, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Dia menjelaskan porsi pembiayaan didominasi oleh pembiayaan multiguna sebesar 50,42%, lalu diikuti pembiayaan investasi sebesar 34,11%, dan modal kerja sebesar 9,79%.

OJK juga mencatat Non Performing Financing (NPF) Gross perusahaan pembiayaan pada November 2024 sebesar 2,71%. Angka itu meningkat, jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,60%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×