Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan kendaraan listrik terus menunjukkan tren pertumbuhan positif di sektor multifinance.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total pembiayaan kendaraan listrik mencapai Rp16,63 triliun per Maret 2025, tumbuh 5,65% secara bulanan (mtm) dibandingkan Februari 2025 yang sebesar Rp15,74 triliun.
Meski meningkat, porsi kendaraan listrik masih kecil, yakni baru mencakup 3,08% dari total pembiayaan multifinance.
Baca Juga: CNAF Bidik Pembiayaan Kendaraan Ramah Lingkungan Rp665 Miliar di 2025
Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman mengungkapkan, pihaknya mencatat lonjakan pembiayaan kendaraan ramah lingkungan baik listrik maupun hybrid.
Yakni sebesar 125% secara tahunan (YoY) menjadi Rp277,81 miliar pada kuartal I-2025, dari sebelumnya Rp123,55 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Secara bulanan, pembiayaan juga tumbuh 70% dari Februari ke Maret 2025.
Namun, di balik pertumbuhan tersebut, masih terdapat sejumlah tantangan struktural yang menghambat penetrasi kendaraan listrik secara lebih luas.
"Charging station masih sangat terbatas, khususnya di luar kota-kota besar. Ini menjadi faktor krusial yang memengaruhi keputusan calon konsumen," ujar Ristiawan kepada Kontan.co.id, Selasa (20/5).
Ia juga menyoroti belum terbentuknya pasar sekunder (secondary market) yang solid, sehingga memunculkan keraguan terhadap nilai jual kembali kendaraan listrik.
Selain itu, edukasi masyarakat mengenai manfaat dan efisiensi kendaraan ramah lingkungan dinilai masih minim.
Baca Juga: Pembiayaan Kendaraan Listrik CIMB Niaga Auto Finance Tumbuh 125% pada Kuartal I-2025
Senada, Finance Director PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) atau Mandala Finance Roberto AK Un menyebut, segmen kendaraan listrik roda dua pun menghadapi kendala serupa.
"Pangsa pasarnya masih terbatas, dan biaya perawatan serta penggantian baterai tergolong tinggi. Infrastruktur belum merata, dan adanya perubahan regulasi serta insentif dari pemerintah menambah ketidakpastian pasar," ungkap Roberto.
Saat ini, Mandala Finance telah bekerja sama dengan salah satu merek motor listrik, SELIS, dan tengah menjajaki kolaborasi baru dengan produsen lain.
Meski demikian, ekspansi dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan kesiapan pasar.
Kendati demikian, baik CNAF maupun Mandala tetap optimistis terhadap prospek jangka panjang kendaraan listrik.
Baca Juga: Pembiayaan Kendaraan Listrik Multifinance Capai Rp 16,63 Triliun per Maret 2025
Dukungan kebijakan pemerintah dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan dinilai akan mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan di masa depan.
CNAF, misalnya, menargetkan penyaluran pembiayaan kendaraan ramah lingkungan sebesar Rp665 miliar sepanjang 2025, dengan menawarkan skema bunga khusus, termasuk bunga 0% untuk program tertentu.
"Kami juga memperkuat kerja sama dengan dealer untuk memastikan ketersediaan unit dan kemudahan akses pembiayaan bagi konsumen," kata Ristiawan.
Sementara itu, Mandala menyelaraskan strategi dengan proyeksi pertumbuhan industri dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) yang memperkirakan sektor pembiayaan akan tumbuh di kisaran 7%–8% tahun ini.
Selanjutnya: Daftar Harga Kambing Kurban di Jateng 2025 untuk Idul Adha
Menarik Dibaca: Mulai 1 Juni, KAI Hadirkan Kereta Suite Class Compartment di KA Argo Bromo Anggrek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News