kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.978.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.488   0,00   0,00%
  • IDX 7.830   -121,60   -1,53%
  • KOMPAS100 1.089   -17,02   -1,54%
  • LQ45 797   -14,45   -1,78%
  • ISSI 265   -3,29   -1,23%
  • IDX30 413   -7,90   -1,88%
  • IDXHIDIV20 481   -7,60   -1,56%
  • IDX80 120   -2,17   -1,77%
  • IDXV30 129   -2,94   -2,22%
  • IDXQ30 134   -2,35   -1,73%

Pembiayaan Kendaraan Listrik CIMB Niaga Auto Finance Tumbuh 125% pada Kuartal I-2025


Selasa, 20 Mei 2025 / 19:24 WIB
Pembiayaan Kendaraan Listrik CIMB Niaga Auto Finance Tumbuh 125% pada Kuartal I-2025
ILUSTRASI. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatat pertumbuhan signifikan pada penyaluran pembiayaan kendaraan ramah lingkungan selama kuartal I-2025. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatat pertumbuhan signifikan pada penyaluran pembiayaan kendaraan ramah lingkungan selama kuartal I-2025. 

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengungkapkan bahwa total pembiayaan untuk kendaraan listrik dan hybrid mencapai Rp 277,81 miliar, tumbuh 125% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 123,55 miliar.

“Kenaikan juga tercatat secara bulanan (month-to-month/MtM), dengan lonjakan 70% dari Rp 163,50 miliar pada Februari menjadi Rp 277,81 miliar pada Maret 2025,” ujar Ristiawan kepada Kontan, Selasa (20/5).

Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Tumbuh 15% hingga April 2025

Meski begitu, porsi pembiayaan kendaraan listrik terhadap total pembiayaan baru CNAF masih berada di angka 9% pada kuartal I-2025. Sebagai perbandingan, total pembiayaan baru CNAF sepanjang tiga bulan pertama tahun ini tercatat sebesar Rp 2,97 triliun.

Ristiawan menjelaskan, pertumbuhan positif tersebut masih dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satunya adalah terbatasnya infrastruktur pengisian daya (charging station), terutama di luar kota-kota besar. 

“Ini menjadi pertimbangan bagi calon pembeli, terutama mereka yang tinggal di daerah yang belum memiliki fasilitas tersebut,” katanya.

Baca Juga: Kinerja Industri Melambat, CIMB Niaga Auto Finance Bukukan Pertumbuhan Pembiayaan

Selain itu, belum terbentuknya pasar sekunder (secondary market) untuk kendaraan listrik juga menimbulkan kekhawatiran akan nilai jual kembali. 

“Konsumen masing khawatir tentang nilai jual kendaraan yang mungkin akan turun,” tambah Ristiawan.

Tantangan lainnya adalah rendahnya pemahaman masyarakat mengenai manfaat dan keunggulan kendaraan ramah lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×