kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   16.000   0,82%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Pembiayaan Ketat Jadi Penyebab Turunnya Penjualan Sepeda Motor pada Semester I-2025


Jumat, 08 Agustus 2025 / 17:22 WIB
Pembiayaan Ketat Jadi Penyebab Turunnya Penjualan Sepeda Motor pada Semester I-2025
ILUSTRASI. Penjualan motor di Depok, Jawa Barat, Senin (23/12/2024). Penjualan motor tercatat turun 2,09% secara tahunan menjadi 3,1 juta unit pada semester I 2025.KONTAN/Baihaki/23/12/2024


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan penjualan sepeda motor domestik selama semester I-2025 dinilai mencerminkan dampak lanjutan dari tekanan ekonomi. Meskipun tidak separah penurunan yang terjadi di segmen mobil.

Praktisi dan pengamat industri pembiayaan, Jodjana Jody menilai bahwa penjualan motor yang turun 2,09% secara tahunan menjadi 3,1 juta unit masih tergolong stabil di tengah situasi ekonomi global dan nasional yang belum sepenuhnya pulih. 

“Jika dibandingkan dengan mobil yang turun 9,7%, hasil ini sebenarnya tidak terlalu mengecewakan,” ujar Jody kepada Kontan, (8/8/2025).

Baca Juga: Penjualan Sepeda Motor Tahun 2025 Diprediksi Stagnan, Ini Penyebabnya

Ia menjelaskan, salah satu faktor yang menghambat pertumbuhan pembiayaan kendaraan roda dua adalah memburuknya rasio kredit bermasalah atau non-performing financing (NPF) di industri yang mendorong perusahaan lebih ketat dalam menyetujui pembiayaan baru.

Dalam menjaga pertumbuhan pembiayaan kendaraan roda dua, Jody menekankan pentingnya bagi perusahaan pembiayaan untuk melakukan pendekatan berbasis data wilayah.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Pembiayaan Sepeda Motor dan Mobil Diproyeksikan Meningkat

“Perusahaan harus jeli membaca tren daerah mana yang masih berkembang, termasuk pertumbuhan regional ekonomi dan subsektor bisnisnya, serta support financing yang kuat,” tuturnya.

Sebagai informasi, sebelumnya Data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) menunjukkan penjualan motor domestik selama semester I-2025 turun 2,09% secara tahunan (YoY) menjadi 3.104.629 unit.

Selanjutnya: Begini Cara Buka Blokir PIN Livin’ by Mandiri Tanpa Harus ke Cabang

Menarik Dibaca: VIDA Ingatkan Risiko Simpan Dokumen di Galeri HP, Ini Tips Aman Simpan Dokumen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×