Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank BNI Syariah sepanjang paruh pertama 2017 mencatatkan penyaluran pembiayaan Rp 22,55 triliun. Angka tersebut tumbuh 18,84% secara tahunan atau year on year (yoy). Pembiayaan konsumer memberikan kontribusi terbesar yakni mencapai Rp 11,69 triliun atau tumbuh 16,35% secara yoy. Artinya, sebanyak 51,84% dari total pembiayaan BNI Syariah bersumber dari pembiayaan konsumer.
Direktur Bisnis BNI Syariah, Dhias Widhiyati mengatakan, jika dirinci secara tahun berjalan atau year to date (ytd) pembiayaan konsumer naik 7,14%. Pencapaian tersebut melampaui target penyaluran pembiayaan konsumer di semester I-2017 yang sebesar Rp 11,32 triliun.
Meski secara nominal pembiayaan konsumer menyumbang porsi terbesar, pembiayaan komersial BNI Syariah tercatat mengalami peningkatan paling tinggi yakni sebesar 34,46% secara yoy menjadi Rp 4,36 triliun. Capaian tersebut melampaui target di bulan Juni 2017 yang dipatok sebesar Rp 4,2 triliun.
"Pertumbuhan pembiayaan didorong oleh segmen komersial, antara lain sektor konstruksi yang tumbuh signifikan," kata Dhias kepada KONTAN, Selasa (4/7). Selain kedua segmen tersebut, segmen bisnis Usaha Kecil Menengah (UKM) BNI Syariah juga mencatat kenaikan signifikan.
Tercatat pembiayaan UKM bank syariah milik PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ini membukukan penyaluran mencapai Rp 4,88 triliun atau tumbuh 20,7% per akhir Juni 2017 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. "Bisnis konsumer UKM tumbuh 20% melampaui target proporsional bulan Juni 2017 sebesar Rp 4,6 triliun," tambah Dhias.
Meski demikian, pembiayaan mikro tercatat tumbuh paling kecil dibanding seluruh segmen pembiayaan BNI Syariah. Tercatat hingga semester I-2017 pembiayaan mikro BNI Syariah tumbuh 16% secara yoy menjadi Rp 1,27 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News