Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) membuat resah pelaku usaha multifinance. Terutama untuk multifinance yang membiayai mobil bekas.
Direktur Utama PT BCA Finance, Roni Haslim mengatakan, saat ini memang belum terlihat adanya tren penurunan pembiayaan mobil bekas.
“Sejauh ini masih normal-normal saja. Kami belum bisa prediksi apakah akan terjadi dan seberapa besarnya. Mungkin minggu depan baru bisa kelihatan trennya,” ujar Roni, Jumat (21/11).
Berdasarkan pengalaman kenaikan BBM yang terjadi sebelumnya, menurutnya penurunan pembiayaan di segmen mobil bekas akan terjadi dalam beberapa bulan. “Seingat saya hanya tiga bulan, setelah itu normal kembali,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Jerry Fandy, Head of Treasury and Finance Division PT Federal International Finance alias FIF bahwa penurunan umumnya akan terjadi. Akan tetapi, jika perekonomian membaik, maka pembiayaan mobil bekas juga akan turut pulih.
“Biasa kondisi satu hingga dua bulan saja. Bisa rebound kalau ekonomi kita naik,” tuturnya.
Hal ini dikarenakan masyarakat butuh waktu untuk mengatur kembali porsi keuangannya. Dengan menurunnya daya beli, ujar Jerry, para nasabah akan memilah-milah kembali aspek kebutuhan mana yang mendesak sesuai kemampuan saat ini.
“Customer akan adjust. Hal yang bagus karena akan terjadi seleksi alam. Kalau kita paksa (nasabah) kan repot juga,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News