kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembiayaan syariah lesu, ini komentar multifinance


Kamis, 20 Desember 2018 / 22:33 WIB
Pembiayaan syariah lesu, ini komentar multifinance
ILUSTRASI. PEMBIAYAAN ADIRA FINANCE


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa pelaku industri pembiayaan syariah mengakui kinerja penyaluran pembiayaannya turun di tahun ini.

PT Indosurya Inti Finance (IIF) misalnya, per September 2018 mencatatkan pembiayaan unit usaha syariahnya turun 20,5% menjadi Rp 134,2 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp 168,9 miliar.

Managing Director IIF Mulyadi Tjung mengatakan, hal ini disebabkan pendanaan dari bank syariah terbatas. Menurut dia, kendala ini terjadi di semua perusahaan pembiayaan syariah. Akan tetapi, bagi IIF, hal itu tidak terlalu berpengaruh pada bisnisnya, sebab kontribusi pembiayaan syariah hanya sebesar 5% dari keseluruhan pembiayaan.

Penurunan ini juga terjadi pada PT Adira Dinamika Multi Finance. Perusahaan pembiayaan ini mencatatkan penurunan pembiayaan syariah hingga 73,12% menjadi Rp 1,47 triliun di September 2018.

Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Hafid Hadeli mengatakan penurunan pembiayaan syariah disebabkan oleh aturan pemerintah yang menyamakan jumlah uang muka untuk produk konvensional dan syariah. Akibatnya mayoritas nasabah yang tadinya memilih produk syariah, kembali memilih produk konvensional.

Catatan saja, hingga Oktober 2018, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan adanya penurunan pembiayaan syariah sebesar 33% secara year on year menjadi Rp 20,67 triliun. Sebelumnya, pembiayaan syariah pada Oktober 2017 adalah sebesar Rp 31,06 triliun.

Penurunan paling banyak disumbang oleh pembiayaan jual beli berdasarkan prinsip syariah. Jenis pembiayaan ini turun dari Rp 27,62 triliun pada Oktober 2017 menjadi Rp 17,61 triliun Oktober 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×