kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pencadangan bank diramal turun di semester II


Kamis, 06 Juli 2017 / 20:25 WIB
Pencadangan bank diramal turun di semester II


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Sejumlah bankir memperkirakan, pada semester kedua 2017, alokasi biaya pencadangan bank untuk kredit bermasalah atau provisi bisa turun. Ini seiring dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang diprediksi akan turun pada paruh kedua 2017.

Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk mengatakan, secara umum pencadangan sudah mencapai puncak pada kuartal 2 2017. “Jika dibandingkan tahun lalu (pencadangan sudah) turun tajam,” ujar Tiko sapaan akrab Kartika, Kamis (6/7).

Seiring dengan turunnya pencadangan, Tiko menyebut, laba bersih bank Mandiri pada tahun ini akan membaik.

Senada, Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyebut, rasio kredit bermasalah pada semester kedua 2017 diproyeksi membaik. “NPL sudah agak stabil,” ujarnya, Kamis (6/7).

Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasury PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengatakan, karena proses recovery NPL sudah dilakukan bank sejak 2016, maka pada akhir tahun ini diproyeksi risiko kredit sudah turun.

“Kami juga merasakan tren pencadangan yang akan turun (ke depan),” ujar Iman kepada KONTAN, Kamis (6/7).

Berdasarkan riset CIMB Securities, disebutkan pada pertengahan 2017, provisi yang dikeluarkan bank akan mencapai puncak. Hal ini menyebabkan bank bisa meraih laba bersih lebih baik pada semester 2 2017.

Per Mei 2017, berdasarkan hasil riset CIMB, provisi perbankan masih naik 16% secara tahunan atau year on year (yoy). Kenaikan biaya provisi ini disumbangkan oleh bank besar seperti Mandiri, BNI dan BRI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×